Skip to main content

Berbeda



Pikiran saya seolah diobrak-abrik.
Otak saya seolah dicuci.
Sehingga pandangan saya pun kemudian bergeser.


Berlanjut dengan blog sebelumnya yang mengutip pemikiran teman-teman saya mengenai sebuah pikiran. Walaupun tidak sama betul apa yang ingin saya sampaikan, tapi semuanya kurang lebih memiliki kaitan yang cukup erat.

Pada akhirnya saya benar-benar menemukan kenyataan bahwa memang people judge a book by it's cover. Terbukti dari adanya sebuah kegiatan rutin setiap tahun yang mulai saya perhatikan dua tahun belakangan ini, dan berujung pada kalimat tebal dan miring diatas.
Seseorang dinilai hanya berdasarkan latar belakangnya. Bukan berdasarkan pemikiran, kecerdasan, dan segala hal yang tersimpan dalam diri orang tersebut.
Pemikiran yang oke, kecerdasan, dan segala potensi dalam diri seseorang bisa ditenggelamkan dengan sebuah latar belakang yang berbeda.

Orang-orang pun segera menutup mata karena mereka tidak mau menerima perbedaan tersebut. Karena perbedaan ini akan dianggap membawa sebuah perubahan. Perubahan yang tidak biasa mereka terima dan pada akhirnya mereka takut untuk sebuah perubahan.
Sebenarnya saya pernah menjadi bagian dari orang-orang yang menutup mata tersebut.
Saya pernah takut akan sebuah perbedaan yang mungkin akan membuat sebuah perubahan dalam diri saya.
Saya terlalu takut sehingga pada akhirnya pun saya memilih untuk menjaga jarak dengan orang-orang yang berbeda tersebut.

Namun, setelah saya jalani, saya malah merasa terkagum-kagum dengan mereka yang berbeda tersebut. Saking berbedanya kami, apa yang mereka pikirkan atau lakukan belum pernah saya pikirkan dan lakukan. Bahkan tidak pernah terpikirkan sebelumnya bahwa saya bisa berpikiran seperti itu. Karena saya termasuk orang yang menjalani hidup secara apa adanya. Dan menerima semua permasalahan hidup tanpa mencoba untuk mengkritisinya, tanpa mencoba memberontak, dan sebagainya. Saya hanya ingin melihat warna dari dunia, saya tidak begitu suka melihat hitam dan putihnya dunia ini.

Tapi saat ini, orang-orang yang berada disekitar saya adalah orang-orang yang bisa melihat keduanya. Mereka bisa melihat warna dari dunia, namun mereka juga melihat hitam dan putihnya dunia tersebut. Setelah melihat mereka pun berpikir berpikir dan berpikir. Kemudian saat mereka tidak suka dengan kenyataan yang ada, mereka pun segera melakukan "aksi protes" entah itu dengan tulisan, atau pun dengan media apapun.

Masih banyak orang yang merasa risih dengan orang-orang seperti mereka. Bahkan ketika saya memberitahukan seorang teman bahwa saya saat ini pun sedang tertarik dengan seseorang dengan bergaya seperti orang-orang berbeda ini, maka teman saya yang sangat perhatian tersebut pun segera memberi peringatan kepada saya. Agar saya hati-hati, karena nantinya saya terbawa seperti mereka.

Lalu, saya pun bertanya dalam hati. Apakah memang mereka sebegitu berbahayanya?
Saya memang orang yang masih gampang dipengaruhi, namun saya tahu ko batas-batas mana yang boleh saya ikuti dan tidak. Mana yang baik untuk saya mana yang tidak. Sehingga perhatian tersebut pun tidak terlalu saya perhatikan.

Karena menurut saya, mereka itu cerdas, dan saya iri dengan mereka.
Saya juga ingin bisa berpikir sedalam mereka.
Walaupun akhirnya saya memang tidak bisa seperti itu, setidaknya saat ini, saya senang mendengar pemikiran-pemikiran mereka.
Walaupun pemikiran tersebut sangat berbeda dengan apa yang saya pikirkan, dan lumayan membuat otak saya mendidih, namun semua nya itu menarik!

:D

Ya, mencoba untuk menerima segala perbedaan.
Selama tidak merugikan diri saya, kenapa tidak?

Dan

Apa yang kamu lihat diluar belum tentu akan kamu temukan didalamnya.
Jadi, sebelum mencoba masuk kedalam, jangan terlalu gampang menilai bentuk luarnya.

Comments

Popular posts from this blog

Kamar Baru Ku

Hore! akhirnya kamar saya kembali tersusun sebagai mana mestinya. Ada sedikit perubahan (lagi) di kamar ini. Perubahan letak kasur, meja belajar, meja tv. Haha. Hmmm, jadi kira-kira ini kali ketiga saya merubah letak-letak semua barang. Semoga kerapian kamar ini berlangsung lama. Yeah!

Lucciano Pizzichini

Seorang teman saya memasukkan sebuah link yang berisi vidio seorang anak kecil yang jago bermain gitar di umur 8 tahun. Kemudian saat menunggu vidio tersebut bisa diputar tanpa terhambat sedikitpun, saya pun melihat-lihat vidio lainnya. Kemudian saya pun meng-klik sebuah vidio dengan anak sangat lucu didalamnya . Namanya Lucciano Pizzichini , saat itu dia berumur tujuh tahun dan kalian lihat saja lah vidionya. Ahh, sangat menggemaskan sekali anak ini. Yang membuat saya tertarik adalah anak ini bisa sangat ceria di bawah panggung, dan bisa sangat tenang di atas panggung. Saya yakin dia akan menjadi musisi besar suatu hari nanti, dan saya ingin bertemu dengan dia. haha. Dan lihat! Nuansa anak-anaknya sangat tergambar pada dua gitarnya yang ditempeli sticker spongebob!

......

Mendadak tidak mau mempercayai orang lain. Bagaimana bisa percaya? Bahkan mereka tidak menghargai apa yang telah saya buat? Hanya bisa mencaci maki saja..