Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2009

Because Of You

Beberapa hari kebelakang, saya mengalami cukup banyak kejadian yang membuat sebuah perubahan dalam diri saya. Semua berawal dari pertemuan saya dengan Mas Firdaus Fadlil..... Photo by : Astrid Reniza Beliau adalah seorang fotografer yang saat ini bekerja di sebuah media cetak (majalah remaja) sebagai redaktur foto. Saya bertemu beliau dalam acara yang di selenggarakan oleh Papyrus Photo, yaitu Photoclinic mengenai stage photography . Dari awal, saya memang tertarik dengan stage photography dibandingkan dengan modelling, arsitektural, dan sebagainya. Kemudian, saat saya bertemu dengan mas Daus (begitu beliau biasa disebut), ketertarikan saya pada stage photography pun semakin bertambah. Didalam sesi diskusinya, beliau menjelaskan mengenai teknis memotret panggung dan bla bla bla. Kemudian beliau juga menyarankan kami agar kami dapat membuat foto yang berbeda dengan orang lain. Sehingga di acara selanjutnya, sesi hunting, saya pun berangkat dengan bermodalkan prinsip beda tersebut unt

Anak Nakal

Apa yang kau rasa, tak pernah kau pendam Apa yang kau lakukan, tiada kau pikirkan Sampai pada waktunya habis sabar kita Menghadapimu teman Panggil saja dia si anak nakal menjengkelkan lawannya juga kawannya .................................................................... ..................................................... .................................... .................................................................... ..................................................... .................................... ..................................................................... ..................................................... .................................... Esok perlahan semua kawanmu hilang Tidakkah kau takut sendiri? Begitu berarti sebuah teman Peluklah dengan hati kamu Apa yang kau rasa tak pernah kau pendam Apa yang kau pikir, jangannnnn .... Sampai pada waktunya , habis sabar kita Menghadapimu teman.. 4 Peniti - Anak Nakal p.s : ada yg bisa melengkapi lirikn

Sindrom H-3

Pameran foto ukm kami, POTRET UNPAR sudah memasuki H minus 3. Tidak ada firasat buruk mengenai pameran, terutama tempat pamerannya, Gedung Serba Guna. Semua terasa lancar dan aman-aman saja. Mengingat beberapa hari yang lalu saya sudah kembali memastikan bahwa kami tetap bisa memakai GSG tersebut, tanpa ada gangguan lagi (sebelumnya acara kami sempat harus tergeser karena bentrok dengan acara Universitas). Namun, ketika saya meminta kordiv logistik untuk memastikan lagi mengenai peminjaman alat-alat untuk hari-h, tiba-tiba saja sang kordiv tersebut, Ighe, kembali membawa berita buruk. Petugas GSG, Pak Uun, tidak memiliki surat tembusan acara kami. Padahal saya sudah memberikan surat tembusan tersebut semenjak tahun 2008. Ya, firasat buruk itu pun masih belum datang. Saya dan Ighe bergegas menuju kantor Pak Uun. Disana kami mencari surat tersebut, dan OH! Untunglah, akhirnya suratnya diketemukan. Saya kira masalahnya beres sampai disitu. Sampai kemudian Pak Uun bercerita bahwa beliau di

Guns Of Love

Semakin dalam saya mempelajari H.I, semakin takut juga saya menghadapi kenyataan yang ada di luar sana. Kenyataan bahwa "There's no permanent enemy or allies, there's only permanent interest" Setiap individu mempunyai kepentingannya sendiri-sendiri. Dan setiap individu itu juga selalu berlomba-lomba untuk menjadi yang terkuat agar kepentingan yang ia inginkan tercapai. Segala upaya akan dilakukan, meskipun harus dengan cara kekerasan. Yang terpenting adalah, bagaimana kepentingan tersebut bisa tercapai. Tidak peduli lagi mana kawan dan mana lawan. Hal ini juga terjadi pada setiap negara. Mengerikan memang. Membayangkan setiap negara berlomba-lomba menjadi yang terkuat. Dan pada akhirnya peranglah yang akan muncul. Tidak pernah terbayangkan, apa jadinya dunia ini apabila perang benar-benar terjadi. Ya, saya tidak mengelak akan datangnya perang. Namun, jika saya diperbolehkan untuk memilih, saya tidak ingin ada perang. Naif memang. Namun, toh tidak akan ada yang untung

Damai Saja

Tidak semua yang kamu inginkan, akan kamu dapatkan.. Saya bukan Tuhan, juga bukan Dewa. Saya hanya manusia dengan segala keterbatasannya. Saya bisa lupa, saya bisa sering melakukan kesalahan. Kesalahan yang dapat menimbulkan permasalahan. Namun, permasalahan tersebut bisa diselesaikan dengan baik-baik. Jika saya mau, jika kamu mau, jika kalian semua mau. Tidak perlu memakai emosi dalam menghadapi konflik atau menyelesaikan masalah. Emosi sesaat masih bisa diterima, asal tidak keterusan sampai besok-besoknya yang akhirnya menyebabkan permusuhan. Kita semua sudah dewasa, kita tau mana yang baik dan tidak. Kita sudah seharusnya menyelesaikan masalah dengan logika, tidak dengan emosi. Awal dari semuanya juga mulai bisa menempatkan diri. Bagaimana seharusnya kita bertindak, dan mulai memaklumi kalau terjadi kesalahan-kesalahan. Kalau terus menerus memakai emosi, sehingga terbawa ke hari-hari selanjutnya, kita sendiri yang rugi. Kehilangan teman, mendapatkan musuh. Apa itu yang kita inginkan

Just Thinking About You

Walking down this ol' river bank Thinking what needs done I've got my swimming trunks And my fishin' pole Sounds like fun, son of a gun I've been workin' hard all week Now it's time to relax Sit beneath that ol' shade tree And just kick on back, girl (boy) it's a fact I could go swimming, I could go fishing So many things I could do I could take a short nap or read a long book At least a page or two But girl (boy) you're the one And I'm having fun just thinkin' about you If I came over to see you girl (boy) Would you be waiting there With your sweet, sweet smile And your loving arms showing you care, baby I swear I'm gonna love you till the day I die Now girl (boy) I want you to know You're on my mind You're in my heart You're in my soul Wherever I go I could go swimming, I could go fishing So many things I could do I could take a short nap or read a long book At least a page or two But girl (boy) you're the one And I'