Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2010

Hari senin ku

Lengkap sudah kebahagiaan di hari seninku.  Kepala pusing, tenggorokan sakit, badan lemas, seminar ga kelar-kelar, ditambah permintaan teman kelompok membuat tugas tambahan. Oh, seninku kali ini memang akan luar biasa. Selamat tinggal.

Cinta Tak Pernah Tepat Waktu

Di tengah kebingungan akan aktivitas apa yang asik untuk dilakukan saat listrik mati, akhirnya saya memutuskan untuk membaca novel yang beberapa waktu lalu saya beli di toko seorang teman. Novel itu berjudul Cinta Tak Pernah Tepat Waktu karya Puthut EA . Awalnya saya sangat tertarik saat melihat cover dan juga judul dari novel tersebut. Namun sayangnya, isi novel tidak begitu berhasil menarik perhatian saya.Sampai saat ini, saya baru selesai membaca 28 halaman dari novel tersebut. Yang berisikan cerita (sepertinya kisah nyata) sang penulis mengenai pengalaman kehidupan cintanya. Tak begitu menarik untuk saya, karena kisah disana terlalu serius dan mungkin belum saatnya saya menghadapi kisah yang begitu serius. Hehe. Maksud saya, dia mengisahkan mengenai hubungan orang-orang dewasa yang berumur diatas 25 tahun yang sudah seharusnya memikirkan tentang pernikahan. Sehingga, untuk saya, cerita itu kurang menarik apalagi berhubung saya masih muda banget kali yaaa. Hehe. Saya becanda. 

Oh Dunia

Dan ketika listrik itu pun padam, seolah tak ada yang dapat dilakukan. Selain makan, tidur, membaca buku, dan melamun.  Akhirnya setelah lima jam lebih, listrik itu pun menyala kembali. Jiwa yang tadinya redup karena kematian listrik itu pun kini hidup kembali. Hahaha, memang sungguh berlebihan kali ini. Tapi memang benar, semakin hari, semakin kita bergantung kepada yang namanya listrik. Padahal dulu manusia bisa hidup tanpa listrik. Namun mengapa sekarang tidak bisa? Oh listrik, oh teknologi, semakin cepat engkau maju, semakin engkau memberikan kami sebuah ketergantungan. Ya, begitulah dunia ini, semu. Namun kita tergantung akannya.

Pelaku Santai

Sebenarnya bukan hal ini yang ingin saya posting-kan pagi ini.. Namun karena salah seorang teman baik saya memberikan sebuah link-asoi yang membuat saya kemudian meledak-ledak di pagi hari yang cerah ini. Link  tersebut berisikan tes kepribadian. Haha. Dan berhubung katanya saya adalah tipe orang yang senang menjadi pusat perhatian, maka saya posting-kan lah apa yang dikatakan oleh link yang diberikan teman saya tersebut. Ariana Hayyulia Rasyid adalah Pelaku Santai Tipe Pelaku Santai adalah orang-orang yang ramah dan bahagia. Mereka menikmati kebersamaan dengan orang lain. Cerdas, pandai bicara, jenaka dan penuh pesona, mereka suka menjadi pusat perhatian. Mereka tidak suka sendiri. Semangat hidup mereka membuat orang lain merasa nyaman ditemani mereka dan membuat mereka cepat mengenal orang lain. Tipe Pelaku Santai menikmati saat-saat terbaik dari tiap kesempatan – banyak orang tipe ini berbakat membuat seluruh hidup mereka bagaikan suatu pesta besar. Kebosanan tida

Pesan Yang Tertinggal

Masih terngiang jelas di kepalaku, bagaimana caramu memaki. Kau keluarkan semua amarahmu di tengah keramaian itu. Aku yang pada saat itu tak yakin betul apa salahku, hanya bisa terdiam memperhatikanmu. Namun diam bukanlah pilihanku selanjutnya. Ku dekati kau secara perlahan, ku tanya apa yang terjadi. Terus ku memastikan dimana letak kesalahanku. Kau pun tetap terdiam dan tak menjelaskan apapun padaku. Perlahan aku mulai mengetahui apa yang membuatmu begitu marah. Bukan karena aku mengakui itu memang salahku, tapi memang karena aku sudah mulai bisa meraba jalan emosimu.  Aku pun pergi meninggalkan rumahmu. Ku tutup pintu itu rapat-rapat, tak berharap aku akan kembali ke tempatmu. Kecewa dan kepedihan yang kubawa. Aku tak bermaksud untuk terus mendendam, tapi sungguh kejadian itu tak kan pernah dapat ku lupakan.  Aku berjalan menuju persinggahan yang lain, bersiap untuk membuka cerita yang baru. Namun sebelum itu kusempatkan untuk meninggalkan pesan di kotak suaramu, "saudaraku,
What is it? Love? You don't even know what love is. You leave when you're scared. You come when you feel safe. Love is good when you're ready to face all of the risks. No matter how hurt it is or how beautiful it would be, you never think about those things. Don't think too much. Just express how you feel. No need to explicitly tell them how much you care. Love is about what you do. But my question is, is there anyone who can give everything without hoping to take something? If you say yes, please let me know.

Auliashari

Ceritanya saya punya seorang teman yang mempunyai pacar sampai suatu ketika saya pun ikut berteman dengan pacar teman saya itu. Namanya adalah Aulia dan Ashari. Saya tidak tahu didalamnya mereka kalau pacaran bagaimana, tapi yang saya tangkap dari luarnya adalah mereka adalah salah satu dari tidak cukup banyak pasangan asoi di dunia. Aktivitas yang mereka lakukan tidak layaknya pasangan-pasangan yang mabuk kasmaran. Piknik, liburan murah berkualitas ke luar kota, makan bekel bareng, foto-foto di laptopnya ari (hahahaha), masak bareng, belanja bareng, dan banyak hal menarik lainnya. Aktivitas yang sungguh menyenangkan sekali menurut saya. Sampai-sampai saya bilang sama Aul tadi sewaktu kami pulang bersama, "ul, aku terinspirasi untuk mencari pacar yang seperti ari" hahahaha. Inspirasi bisa datang kapan saja dari siapa saja, bahkan orang terdekatmu sekalipun. Serap semua hal baik yang ada dari temanmu dan sisihkan hal negatifnya. Tidak hanya orang terkenal yang bisa menjadi

Tentang Sosialisasi (merujuk pada blog Gita Djausal)

Saat membaca blog Gita Djausal mengenai Mari Kita Bersosialisasi ! ada dua tipikal orang yang ada di pikiran saya. Orang yang senang mengkritik dan orang yang tidak begitu senang di kritik. Terkadang yang kita harapkan dari keberadaan seorang teman adalah seseorang yang bisa mendukung sepenuhnya tindakan kita. Walau yang baik adalah mereka yang tetap mengingatkan teman untuk memperbaiki kekurangannya. hal tersebut dilakukan agar membuat teman kita menjadi lebih baik lagi, bukan berdasarkan emosi semata. Tidak selamanya kita tidak bisa mengkritik orang yang tidak begitu senang di kritik. Dan tidak selamanya juga mereka tidak mendengarkan apa yang kita kritik. Saya termasuk orang yang hanya bisa dikritik dengan cara yang pelan dan santai. Saya tidak bisa apabila dikonfrontasi dengan cara yang keras. Karena pada dasarnya tidak ada manusia yang benar-benar sempurna. Setiap manusia pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Semua orang tahu akan hal itu. Semua bergantung ca