Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2011

Welcoming Home (Part 2)

"Someday, you'll find your own home, with your own way, don't worry.. Someday you will" Matahari bersinar terlalu terang siang itu, teriknya seakan menembus dan membakar kulitku. Haus memintaku untuk berhenti sejenak, mendinginkan kaki, dan juga kepala yang terus menerus berpikir sambil berjalan. Sebuah rumah kecil yang mempunyai halaman yang asri memberikan magnet yang besar pada tubuhku. Pelan aku berjalan menghampiri pekarangan itu, terlihat seorang wanita muda yang sedang menyiram tanamannya.  Selamat siang, sapa ku. Ku jelaskan maksud dan tujuan ku untuk menghampirinya. Ditinggalkannya aku sejenak, kembali, dibawakannya aku segelas air dingin. Agar hati mu lebih tenang, begitu ucapnya. Pelan kuminum air dingin itu, mencoba meresapi masuknya ke dalam tenggorokan yang sudah semakin mengering. Kemudian, berceritalah dia tentang kisahnya. Sampai tiba saat ku untuk menuturkan sedikit cerita untuknya. "Itu semua sudah kulalui, ada saatnya setiap orang melalui a

Welcoming Home (Part 1)

She's already found her home, while I'm still searching.. Jalanan panjang yang lurus dan terkadang berbelok itu terus ku lalui. Dengan hanya bermodalkan sepasang sandal jepit putih hijau bututku, aku terus menyusuri jalanan itu. Sesekali aku merasa sangat bersemangat untuk terus berjalan, namun sesekali juga aku merasa amat letih dan ingin sekali berhenti.  Mereka bertanya, kemana aku akan pergi? Kapan aku akan berhenti? Tidak tahu, jawabku. Apa rencana ku berikutnya? Kembali mereka bertanya. Tidak tahu, masih jawabku. Aku adalah si pencari, begitu yang mereka sebutkan. Selalu ada upaya untukku mencari dan selalu mencari, tidak pernah aku berhenti mencari, mencari apa yang belum pernah ku ketahui dan belum pernah ku temui, mencari apa yang (mungkin) belum pernah kupikirkan. Adakah yang salah dari pencarian itu? Sang hati bertanya pada pikiran. Kalau tidak, mengapa aku selalu merasa tidak tenang? Sang pikiran pun diam, belum saatnya aku tahu, begitu ucapnya. Jalanan itu koson

Pemimpi dan Real

"Do what you love and love what you do" Setiap orang memiliki caranya masing-masing dalam menyikapi hidup mereka. Ada yang menjalaninya dengan serius, ada yang santai, atau bahkan ada yang terkesan acuh tak acuh. Pada awalnya saya membagi lagi kategori orang menjadi pemimpi dan real . Pemimpi adalah mereka yang melakukan sesuatu hal yang tidak biasa dilakukan orang lain, real adalah mereka yang memang melakukan apa yang (kata orangtua) sepatutnya mereka lakukan. Lebih jelasnya lagi, saya membaginya menjadi orang yang ingin memiliki pekerjaan tetap dengan gaji yang pasti, dan orang yang tidak demikian.  Kemudian, seketika saja pandangan itu sedikit berubah. Pada awalnya saya tidak mengganggap orang-orang yang real tersebut (juga) sebagai pemimpi. Mereka adalah orang-orang yang "membunuh" mimpinya, itulah yang awalnya saya pikirkan. Kemudian saya berdiskusi dengan seorang teman, kondisinya disini adalah, menurut saya dia termasuk dalam kategori orang yang real .

akan segera memudar

Ketika memori kembali dan terus menghantui, seolah tidak ada letihnya membuat si otak berpikir mengenai apa yang sudah lewat, apa yang sudah terjadi, dan apa yang tidak bisa kembali.  Seperti postingan certo (cerita foto) yang pernah saya buat beberapa bulan yang lalu, layaknya sebuah foto yang telah dicorat-coret, meskipun bisa terhapus, namun masih akan ada sisa yang tertinggal, sedikit atau banyak. Mencoba atau diharuskan untuk kembali berpikir mengenai apa yang telah terjadi, mengingat tapi tak menyesalinya, hanya berusaha memahami dan belajar dari apa yang pernah terjadi. Goresan mendalam akan tetap tersisa, meski hitam berusaha ditaburi oleh putih untuk menghilangkan nodanya.  Ketika itu dia pernah bertanya, "Bisakah semua ini hilang? Atau akan berbekas?". Lantang pertanyaan itu terjawab, semua ini akan berbekas, suatu saat mungkin akan terlupakan namun goresan yang telah ditinggalkan akan tetap membuahkan bekas. Bukan sengaja untuk mendendam juga tidak memaafkan, ha

Kerikil

Pagi telah datang, matahari sudah tersenyum padanya, namun dia tetap tertunduk lesu menatap tanah yang basah bekas hujan kemarin malam. Kehangatan matahari tak bisa melenyapkan sekelebat pikirannya. Gelap yang ada di otaknya, mungkin itu yang terlihat jika kita bisa membedah kepalanya. Berusaha keras untuk memaklumi, namun ia tidak bisa. Kerikil itu masih tersisa, bahkan masih berbentuk bulat sempurna. Tidak mengecil, juga tidak membesar, tidak memudar juga tidak bertambah pekat. Bentuknya masih sama, persis seperti malam ketika kerikil itu dijatuhkan dalam tubuhnya.

run little boy

run run run little boy run run run to your mom run run run little boy catch whatever you wanted to the park is so full when my eyes catch something beautiful there's a cute little boy run and act like a fool go little boy go the time is yours no need to be so cool just bring your mommy some joy run run run little boy run run run to your mom run run run little boy catch whatever you wanted to the park is so full when i see a cute little boy running to her mommy act like a fool but he still looks cool

Robot Uang

Ternyata uang bisa menjadikan manusia seperti robot. Yang dia pikirkan hanyalah bagaimana memperoleh uang. Bagaimana cara menghasilkan uang, dimana bisa mendapatkan uang. Semua tentang uang uang dan uang. Hidupnya berjalan untuk uang, mencari uang, memakai uang, mencari nya lagi.. Akal pikiran, hati nurani nya mulai tertutup. Matanya melihat yang lain secara samar, hanya uang yang terlihat jelas. Dia pun menjelma menjadi robot, penghasil uang yang hanya terus bisa berpikir, "bagaimana memperoleh uang?"

Life

Hey boy, don't stop dreaming Hey girl, please just be real My daddy said, life turns into 2 paths One's dream One's real You have to choose Where you'll live your life Some people choose to be real They wanted secure life They don't want to take a risk "I have family I have needs Risk is not worth at all for me" That's what they said Dreamers scream out loud "If I don't dream, I won't live Dreams make me alive Dreams are only plan And I do something real to make it happen Yeah I do something real I do something real" That's what they scream My daddy said life turns into 2 paths One for dream One for real

Moon

Run after the stars Still the moon waits for you However, you'll never stare at the moon How much do you know about the moon? Do you know that she'll always be the light When the darkness haunted you? Do you know she always tried to give you a way back home> But, still, you're searching for the stars You begin to look up the sky Darkness, that's all you can see The stars are hiding behind the sky You'll never find her

When Sunday Comes

The sun is shining out there Wake up boy! It's time to take a journey! Forget the boss Forget the work I want you to forget it all Come on boy, it's not Monday Sunday come, Sunday go It's time where we could grow Take a journey Don't be shy We'll make a brighter day Wake up, boy! The sun is shining out there Open your eyes Open your window Let's see the sky above It's crystal clear It's clearly blue It's perfectly beautiful Just like us Just like us When Sunday comes

Master Heart Killer

Still I only can hear your sound Killer soft tunes torn my heart into pieces You're playing and playing the tunes Never to stop Growing the pain inside my chest I can't stop yelling Putting away all the pain you've put onto me Yeah, you're such a great master heart killer

hey, boy

it was a bright sunny day the birds were singing on the sky it was a bright perfect day the wind blows take my heart away we're riding up to the hills passing through the wind keep on the track until we saw the end line stop and touch down the secret place where we could find the rainbow that was a green perfect hills where i could see rainbow smiled through your eyes even the rain couldn't stop us for staring out the sky hey boy how you do i sing this song for you hey boy don't you know my head keeps playing tunes you were singing to oh boy can you remember the day we're traveling together the sky was clearly blue the sun was shining bright oh did i tell you boy it was the best part of my life hey boy i'll remind you we've climbed that big tree and making pledge to the leaves we'll never leave each other since hey boy, where are you? the sky is turning out blue today i climb that big tree and whisper to the leaves to send

Park Love

She walks around the park Bringing some hopes to find out the one who has lost The memory plays in her head Remind her to the one she loves Remembering their last night Their last conversation Their last fight Their last moment of hurting each other It was over before it should be over Friends can't be an appropriate term for them Neither a lover Only God knows what they were She walks around the park Bringing some thoughts of the past Throwing the hopes to find out the one Who has lost, will be lost Never come back She stops walking around the park Closing her old lovable book Ready to write a new story, called love

Terima kasih

Yang sebenar-benarnya adalah saya malu untuk mem- publish tulisan ini, ya karena tidak mudah bagi saya untuk mengungkapkan perasaan saya yang sebenar-benarnya dengan rangkaian kata yang terlihat seperti wacana ini. Lebih mudah bagi saya untuk mengungkapkan semua yang saya rasakan dengan perbuatan, namun, terasa aneh juga jika saya mengucapkan terimakasih yang monolog, tanpa kalian semua yang tercantum disini mengetahuinya. Oleh sebab itu, ketika sedang membereskan kamar yang berantakan sejak saya memulai pengerjaan skripsi yang penuh suka duka itu, saya pun memutuskan untuk mem- publish nya. Terima kasih untuk kalian semua yang mendukung segala tindak tanduk saya, semoga kesuksesan di tangan kita semua! :)   Ucapan Terima Kasih 1.    ALLAH SWT : Terimakasih atas kesempatan dan kepercayaan yang diberikan serta ujian-ujian yang membuat otak saya semakin dapat berpikir keras dan jiwa saya semakin ingin berusaha lebih baik lagi. 2.    Kepada bapak P.Y Nur Indro, Drs., M.Si. selaku