Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2009

Ji-I-En-Di-Yu-Ti

"eh, gendut! gendut! yang gendut ga boleh berenang! hahahaha.." Hari itu hari Senin. Saya beserta salah satu teman saya sedang menaiki tangga menuju kolam renang disalah satu pusat olahraga di tengah kota saat kemudian beberapa bocah perempuan mengeluarkan kalimat-kalimat diatas sewaktu melihat saya. Seketika saya pun teringat dengan kenangan masa kecil saya. Saya pernah punya teman, sebenarnya bukan teman saya, hanya orang-orang yang saya kenal namun kami sama sekali tidak pernah bermain layaknya teman. Mereka terdiri dari, kalau saya tidak salah, kakak laki-laki dan adik perempuan. Beserta teman-temannya yang lain. Entah mengapa, saya tidak begitu ingat, mereka cukup sering mengolok-olok fisik saya. Ya, saya adalah anak perempuan yang dari kecil memiliki postur tubuh yang tidak ideal (baca:gendut). Suatu hari, ketika sedang menunggu bis jemputan ke tempat ngaji, sang adik berkata "ihh, nana kayaa giniii, kalau abang sih kaya giniii... hahahhaa" Sambil menunjukkan

Paranoid

When i walked to braga yesterday, a man stopped and asked me whether i knew which transportation should he take to delivering him to Jatinangor. I really had no idea about it. So i told the man, " Sorry sir, i had no idea " And he directly told me that he came from Bogor, and unlucky his cellphone couldn't be used, because of low battery so he couldn't reach any of his families to pick him up. Then he began to ask me if i had 3500 rupiah for him. I started to feel suspicious on him. Remembering that those were many fraudster here. So i only gave him my sorry again, because i didn't have any. He looked disappoint on me, and i left him with some thoughts in my head. Am i right or wrong? Why didn't i give him any money? I didn't have 3500 but i did have 5000. Maybe i was too suspicious on him. But what if he really needed it? What if i were on his position? What would i feel? But again, what if he lied to me? What if he's one of fraudster cluster? What if

Someday I'll know

Ninety miles outside Chicago Can’t stop driving I don’t know why So many question....Need an answer Two years later your still on my mind Whatever happened to Amelia Airheart? Who holds the stars up in the sky? Is true love just once in a lifetime? Did the captain of Titanic cry? Oh, Someday we’ll know If love can move a mountain Someday we’ll know Why the sky is blue Someday we’ll know Why I wasn’t meant for you... Does anybody know the way to Atlantis? or What the wind says when she cries? I’m speeding by the place that I met you For the ninety-seventh time...Tonight Someday we’ll know If love can move a mountain Someday we’ll know Why the sky is blue Someday we’ll know Why I wasn’t meant for you... Someday we’ll know Why Sampson loved Delilah? One day I'll go Dancing on the moon Someday you’ll know That I was the one for you.... im in love I bought a ticket to the end of the rainbow i Watched the stars crash in the sea If I can ask God just one question Why aren’t you here with

Penyemangatan

Harus selalu diingat bahwa hidup ini layaknya roller coaster. Kita tidak selamanya berada diatas. Ada kalanya kita diatas dan bisa saja tiba-tiba kita dibawah. Begitu halnya dengan masalah. Masalah tidak selamanya akan hinggap didiri kita. Ada saatnya masalah itu selesai. Dan kehidupan kita pun kembali normal, cerah ceria seperti biasa. Tapi, satu hal yang harus selalu kita ingat : Masalah ada untuk diselesaikan, bukan di hindari. Dan tetap memakai prinsip Aaron Carter (ampe bosen, ahhaa) : Everything happens for a reason. Pasti ada makna dibalik semua pertanda. Sekarang, berusahalah dulu sebaik mungkin. Jangan berputus asa. Kamu pasti bisa. Ya kalian pun pasti bisa. Menghadapi semua badai yang menerjang diri itu. Ada saatnya matahari tersenyum kepada kita dan mengusir badai tersebut. Ya, selamat menanti hari tanpa badai.

Apa Kabar Nana?

Aku baik-baik sajaaaaa (baca: dengan irama lagunya pinkan mambo) Hoho, udah 2 minggu ga nulis blog. Udah cukup lama ya? Iya lumayan, biasanya suka curhat-curhat ga jelas terus disini.. hehehe.. Hiyaaaaa, kemaren-kemaren sempet mau bikin blog ttg perjalanan nekat saya ke punclut SEORANG DIRI. Haha.. Sebenernya sih, rencananya tu ga sendirian. Rencananya tu mau ke Punclut bareng Kimil, Ridwan, Andrian, dan anak POTRET yang lainnya. Janjian jam 7 nih ya, padahal saya udah dateng telat nih jam set.8, tapi ternyata sampai jam 8 lebih 15, ga ada dong satupun dari anak-anak itu yang menampakkan wujudnya di hadapan saya. Parah lah.. Akhirnya saya nekat jalan tanpa tujuan ke arah atas. Tadinya mau jalan-jalan lewat cisatu aja. Tapi taunya kaki saya menyeret-nyeret sampe ke Punclut. Ya sudah lah, saya terus berjalan kesana. Sampe kira-kira jam set.11an saya nyampe di Punclut. Gila, cape banget. Tapi capenya jadi hilang pas ngeliat ke belakang (maksutnya ngeliat pemandangan di bawah sana). Hmmm,