She's already found her home, while I'm still searching..
Jalanan panjang yang lurus dan terkadang berbelok itu terus ku lalui. Dengan hanya bermodalkan sepasang sandal jepit putih hijau bututku, aku terus menyusuri jalanan itu. Sesekali aku merasa sangat bersemangat untuk terus berjalan, namun sesekali juga aku merasa amat letih dan ingin sekali berhenti.
Mereka bertanya, kemana aku akan pergi? Kapan aku akan berhenti? Tidak tahu, jawabku. Apa rencana ku berikutnya? Kembali mereka bertanya. Tidak tahu, masih jawabku. Aku adalah si pencari, begitu yang mereka sebutkan. Selalu ada upaya untukku mencari dan selalu mencari, tidak pernah aku berhenti mencari, mencari apa yang belum pernah ku ketahui dan belum pernah ku temui, mencari apa yang (mungkin) belum pernah kupikirkan. Adakah yang salah dari pencarian itu? Sang hati bertanya pada pikiran. Kalau tidak, mengapa aku selalu merasa tidak tenang? Sang pikiran pun diam, belum saatnya aku tahu, begitu ucapnya.
Jalanan itu kosong, lurus sampai kutemukan pohon kelapa di ujungnya, belok kemudian lurus kembali sampai kutemukan pohon kelapa yang lain, belok lagi kemudian lurus lagi, tidak ada habisnya. Aku masih terus berjalan menyusuri jalanan tersebut. Panas, dingin, hujan, semua kulalui. Senang, letih, semangat, masih terus kurasakan berganti tiap waktunya. Aku tundukkan kepalaku, aku tatap kedua kaki ku yang mulai dikotori debu di jalanan, kapan aku akan berhenti? Tanya hati pada pikiran.
Aku pun terus berjalan..
Comments