Pagi telah datang, matahari sudah tersenyum padanya, namun dia tetap tertunduk lesu menatap tanah yang basah bekas hujan kemarin malam. Kehangatan matahari tak bisa melenyapkan sekelebat pikirannya. Gelap yang ada di otaknya, mungkin itu yang terlihat jika kita bisa membedah kepalanya. Berusaha keras untuk memaklumi, namun ia tidak bisa. Kerikil itu masih tersisa, bahkan masih berbentuk bulat sempurna. Tidak mengecil, juga tidak membesar, tidak memudar juga tidak bertambah pekat. Bentuknya masih sama, persis seperti malam ketika kerikil itu dijatuhkan dalam tubuhnya.
Buaian Kata Penikmat Mimpi
Comments