Skip to main content

SIP!

And here's the sentimental feelings in my heart. They appeared again, yesterday.

Dalam ruangan itu terdapat sekitar 10-15 an orang. Saya menyaksikan tiga orang duduk dihadapan meja hijau yang cukup besar berhadapan dengan dua orang pria paruh baya yang sedang memberikan pesan-pesan kepada tiga orang didepannya. Itu adalah ruang rapat di fakultas saya. Dan tiga orang itu adalah mahasiswi yang baru saja di sidang dan berhasil lulus, kemudian dua orang pria didepan mereka adalah para dosen penguji. Salah satu dari tiga orang yang lulus itu adalah teman dekat saya, namanya Nadia Vita Arini, S.IP. 

Melihat dia duduk di kursi itu sambil sesekali menunduk seolah-olah berpikir sesuatu yang saya pun tak tahu dia berpikir apa, dan mendengar beberapa wejangan dari salah satu pria didepannya, yang paling saya ingat adalah ketika beliau berkata "di luar sana, orang-orangnya tidak akan seramah kami". Ya beliau berusaha menyampaikan bahwa dunia luar sana lebih kejam dari hanya sekedar dunia perkuliahan. Menyaksikan teman  sambil mendengar pesan dosen saya tersebut membuat pikiran liar dan perasaan yang cukup sentimentil itu pun kembali menghantui saya. Terkesan sangat berlebihan memang, tapi ya memang ini yang biasa terjadi ketika saya harus menghadapi beberapa perpisahan dengan teman-teman terdekat. 

Ada sedikit penyesalan mengapa saya tidak bisa lulus bersama-sama mereka. Mengapa saya tidak serius berkuliah sehingga saya tertinggal satu semester dibelakang. Coba kalau saya tidak tertinggal, saya pun bisa berjuang bersama-sama mereka sekarang, sidang bersama, lulus bersama. Seperti pada awal masuk, ketika kami di ospek bersama. 

"Setiap orang mempunyai jalannya masing-masing" begitu kata seorang teman dekat saya yang lain, saat saya mencoba mengeluarkan perasaan ini pada dia. Ya, mungkin memang begitu, dan yang seharusnya saya lakukan sekarang adalah cepat kembali memfokuskan diri pada skripsi, karena saya ingin mengejar Oktober untuk wisuda yang berarti September saya harus sudah beres skripsi. Dan sekarang sudah akhir bulan Juni. Ya, memakai kata-kata umum lagi, manusia hanya bisa berencana dan berusaha, dan ada kekuatan lain yang menentukan (saya mempercayainya sebagai Allah SWT). 

Kepada teman saya, Nadia Vita Arini, selamat atas kelulusannya. Semoga kita masih bisa bertemu di kehidupan selanjutnya (hahaha!), kehidupan yang kata bang atom lebih keras dari hanya sekedar kehidupan perkuliahan. Nanti kalau aku beres skripsi dan disidang juga, dateng ya vi.. hehe..

Some say that friends will come and go
But this thing we have will always grow
It`s just one of these things you know.

Sunshine after the rain - Alexander

Comments

Anonymous said…
COOL nana!!

makasi ya na sudah hadir disana..

kamu pasti akan segera menyusul aku ke dunia yang lebih kejam..

hehe..

tetep semangat dan fokus plus niat minus males..'

u'll be soo great then..=D

Popular posts from this blog

Kamar Baru Ku

Hore! akhirnya kamar saya kembali tersusun sebagai mana mestinya. Ada sedikit perubahan (lagi) di kamar ini. Perubahan letak kasur, meja belajar, meja tv. Haha. Hmmm, jadi kira-kira ini kali ketiga saya merubah letak-letak semua barang. Semoga kerapian kamar ini berlangsung lama. Yeah!

Lucciano Pizzichini

Seorang teman saya memasukkan sebuah link yang berisi vidio seorang anak kecil yang jago bermain gitar di umur 8 tahun. Kemudian saat menunggu vidio tersebut bisa diputar tanpa terhambat sedikitpun, saya pun melihat-lihat vidio lainnya. Kemudian saya pun meng-klik sebuah vidio dengan anak sangat lucu didalamnya . Namanya Lucciano Pizzichini , saat itu dia berumur tujuh tahun dan kalian lihat saja lah vidionya. Ahh, sangat menggemaskan sekali anak ini. Yang membuat saya tertarik adalah anak ini bisa sangat ceria di bawah panggung, dan bisa sangat tenang di atas panggung. Saya yakin dia akan menjadi musisi besar suatu hari nanti, dan saya ingin bertemu dengan dia. haha. Dan lihat! Nuansa anak-anaknya sangat tergambar pada dua gitarnya yang ditempeli sticker spongebob!

......

Mendadak tidak mau mempercayai orang lain. Bagaimana bisa percaya? Bahkan mereka tidak menghargai apa yang telah saya buat? Hanya bisa mencaci maki saja..