Pagi ini terbangun pagi-pagi sekali. Jam 04:00 WIB. Waktu yang menurut saya sangat pagi untuk terbangun dan menyalakan komputer, dan online di facebook. Haha.
Setelah membaca komen-komen orang, dan membalas nya satu-persatu, tiba-tiba saya melihat note dari seorang teman yang juga seorang senior di UKM Potret saya.
Dalam note itu dia menceritakan tentang perjalanannya di negara orang. Ceritanya sangat seru, sangat menarik, dan seperti cerita-cerita liburan dan petualangan pada biasanya, sangat menyenangkan. Sehingga membuat saya juga ingin pergi keliling eropa dan mendapatkan kesenangan itu.
Tapi, ada beberapa hal yang membuat saya berpikir. Kalimat-kalimat dibawah ini yang saya kutip dari note(s) beliau, membuat saya kembali berpikir dan berpikir. Sangat menyentil sekali kalimat ini untuk saya.
Apa yang membuat saya berpikir?
Saya termasuk orang yang senang jalan-jalan, berpetualang, dan mencoba hal-hal yang baru. Tapi, entah saya yang tidak sadar atau memang saya memang tidak pernah memikirkannya, setiap perjalanan saya, jarang sekali saya menemukan nilai-nilai seperti yang bang Willy (ahaha, kemana atuh abang) tuliskan ini. Langsung loncat ke kalimat kedua, dimana beliau mengatakan bahwa perjalanan bukan hanya untuk bersenang-senang tapi bagaimana kita melakukannya dan apa yang kita temukan.
Ok. Secara tidak sadar, mungkin saya pernah menemukan sesuatu pelajaran berharga dari sebuah perjalanan saya. Namun, saya tidak pernah memikirkan bagaimana cara saya melakukannya. Apakah kalian mengerti apa yang saya maksutkan?
Ya, saya orang yang membiarkan diri saya mengalir seperti air. Maksutnya adalah, ternyata saya baru menyadari, bahwa saya termasuk tipe orang yang bagaimana nanti, bukan nanti bagaimana. Yang terpenting adalah saya mulai melakukan perjalanan itu, tapi saya tidak memikirkan apa yang akan saya lakukan untuk mendapatkan sesuatu itu.
Ahhh, pada mengerti tidak ya? hehehe.
Inti dari poin ini adalah, lagi-lagi saya disadarkan, bahwa mungkin, sepertinya saya memang belum memiliki tujuan hidup yang pasti. Semua masih serba abstrak, masih sangat kabur, masih belum terlalu nyata untuk dipegang.
Kemudian kalimat pertama, Life gave you signal all the time, sometimes your notice sometimes you think its coincidence and sometimes its just signals. Wow, ini teramat sangat menyentil sekali. Dan disini akhirnya saya mungkin akan membenarkan pernyataan Mbahrul saat membaca kuis di enneagram, beberapa waktu lalu. Saya mungkin memang orang yang suka menyabotase kesuksesan saya sendiri. Dari artinya yang saya tangkap di kamus besar bahasa indonesia, sabotase artinya adalah menghalangi. Ya seperti itu lah.
Banyak sinyal-sinyal yang muncul dalam hidup saya, sebenarnya saya menyadari sinyal-sinyal itu, tapi entah mengapa, saya selaluuuuuuuuuuuuuuuuuu saja "menolak" sinyal-sinyal itu dan menganggapnya hanya sebagai sebuah kebetulan. Dan pada akhirnya sinyal tersebut tidak saya jadikan sebagai sebuah hal yang positif yang sebenarnya bisa merubah hidup saya, cara berpikir saya. Oh, dasar tipe 6 (dalam buku enneagram, saya termasuk tipe 6 yang berarti tipe pencemas. Yang selalu mencemaskan hal-hal tidak penting. Dan, ya saya memang seperti itu.hehe).
Akhirnya, setelah membaca semua note(s) Willy, mulai saat ini, mulai detik ini, mulai menit ini, saya akan mencoba untuk berusaha. Berusaha apa? Berusaha untuk lebih sensitif terhadap segala keinginan saya, mencoba terus mencari apa yang bisa saya dapatkan dari sebuah perjalanan, mencoba lebih sensitif terhadap sinyal-sinyal, dan akan berusaha untuk menghilangkan kebiasaan buruk mengenai penyabotasean. :)
YEAH! Tidak ada ruginya bangun pagi dan langsung online didepan komputer. Hehe.
Ternyata pagi ini saya mendapat pelajaran yang sangat berharga.
Thanks to Willy!
:D
Setelah membaca komen-komen orang, dan membalas nya satu-persatu, tiba-tiba saya melihat note dari seorang teman yang juga seorang senior di UKM Potret saya.
Dalam note itu dia menceritakan tentang perjalanannya di negara orang. Ceritanya sangat seru, sangat menarik, dan seperti cerita-cerita liburan dan petualangan pada biasanya, sangat menyenangkan. Sehingga membuat saya juga ingin pergi keliling eropa dan mendapatkan kesenangan itu.
Tapi, ada beberapa hal yang membuat saya berpikir. Kalimat-kalimat dibawah ini yang saya kutip dari note(s) beliau, membuat saya kembali berpikir dan berpikir. Sangat menyentil sekali kalimat ini untuk saya.
"Life gave you signal all the time, sometimes your notice sometimes you think its coincidence and sometimes its just signals, but nothing is coincidence right?"
"Perjalanan bukan hanya untuk bersenang-senang dan menghabiskan uang, tapi bagaimana kita melakukannya dan apa yang akan kita temukan."
-Willy Irawan
"Perjalanan bukan hanya untuk bersenang-senang dan menghabiskan uang, tapi bagaimana kita melakukannya dan apa yang akan kita temukan."
-Willy Irawan
Apa yang membuat saya berpikir?
Saya termasuk orang yang senang jalan-jalan, berpetualang, dan mencoba hal-hal yang baru. Tapi, entah saya yang tidak sadar atau memang saya memang tidak pernah memikirkannya, setiap perjalanan saya, jarang sekali saya menemukan nilai-nilai seperti yang bang Willy (ahaha, kemana atuh abang) tuliskan ini. Langsung loncat ke kalimat kedua, dimana beliau mengatakan bahwa perjalanan bukan hanya untuk bersenang-senang tapi bagaimana kita melakukannya dan apa yang kita temukan.
Ok. Secara tidak sadar, mungkin saya pernah menemukan sesuatu pelajaran berharga dari sebuah perjalanan saya. Namun, saya tidak pernah memikirkan bagaimana cara saya melakukannya. Apakah kalian mengerti apa yang saya maksutkan?
Ya, saya orang yang membiarkan diri saya mengalir seperti air. Maksutnya adalah, ternyata saya baru menyadari, bahwa saya termasuk tipe orang yang bagaimana nanti, bukan nanti bagaimana. Yang terpenting adalah saya mulai melakukan perjalanan itu, tapi saya tidak memikirkan apa yang akan saya lakukan untuk mendapatkan sesuatu itu.
Ahhh, pada mengerti tidak ya? hehehe.
Inti dari poin ini adalah, lagi-lagi saya disadarkan, bahwa mungkin, sepertinya saya memang belum memiliki tujuan hidup yang pasti. Semua masih serba abstrak, masih sangat kabur, masih belum terlalu nyata untuk dipegang.
Kemudian kalimat pertama, Life gave you signal all the time, sometimes your notice sometimes you think its coincidence and sometimes its just signals. Wow, ini teramat sangat menyentil sekali. Dan disini akhirnya saya mungkin akan membenarkan pernyataan Mbahrul saat membaca kuis di enneagram, beberapa waktu lalu. Saya mungkin memang orang yang suka menyabotase kesuksesan saya sendiri. Dari artinya yang saya tangkap di kamus besar bahasa indonesia, sabotase artinya adalah menghalangi. Ya seperti itu lah.
Banyak sinyal-sinyal yang muncul dalam hidup saya, sebenarnya saya menyadari sinyal-sinyal itu, tapi entah mengapa, saya selaluuuuuuuuuuuuuuuuuu saja "menolak" sinyal-sinyal itu dan menganggapnya hanya sebagai sebuah kebetulan. Dan pada akhirnya sinyal tersebut tidak saya jadikan sebagai sebuah hal yang positif yang sebenarnya bisa merubah hidup saya, cara berpikir saya. Oh, dasar tipe 6 (dalam buku enneagram, saya termasuk tipe 6 yang berarti tipe pencemas. Yang selalu mencemaskan hal-hal tidak penting. Dan, ya saya memang seperti itu.hehe).
Akhirnya, setelah membaca semua note(s) Willy, mulai saat ini, mulai detik ini, mulai menit ini, saya akan mencoba untuk berusaha. Berusaha apa? Berusaha untuk lebih sensitif terhadap segala keinginan saya, mencoba terus mencari apa yang bisa saya dapatkan dari sebuah perjalanan, mencoba lebih sensitif terhadap sinyal-sinyal, dan akan berusaha untuk menghilangkan kebiasaan buruk mengenai penyabotasean. :)
YEAH! Tidak ada ruginya bangun pagi dan langsung online didepan komputer. Hehe.
Ternyata pagi ini saya mendapat pelajaran yang sangat berharga.
Thanks to Willy!
:D
Hidup cuma sekali, jadi ayo buat hidupmu lebih berwarna dan bermakna.
Kejar semua impian, hapus semua keraguan, karena tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini.
:) :) :) :) :) :) :) :) :)
Kejar semua impian, hapus semua keraguan, karena tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini.
:) :) :) :) :) :) :) :) :)
Salam dingin di pagi hari,
Nana
Nana
Comments