Skip to main content

Perdebatan Pagi


"Papa mama ga ngelarang kamu untuk mempunyai banyak kegiatan,

tapi kamu juga harus bisa mengimbangi semuanya.
Kegiatan jalan, kuliah lancar, kesehatan juga dijaga..."

Pagi ini saya mendapatkan sarapan ganda. Yaitu roti gandum meses panggang beserta nasehat-nasehat yang lumayan membuat terdiam.

Beberapa hari belakangan ini, saya selalu pulang malam. Dimulai dari hari senin sampai dengan sabtu. Ada yang memang tidak terlalu malam, sampai yang benar-benar malam.
Dan sepertinya angin malam sedang tidak dapat berkompromi dengan tubuh saya. Aneh memang, padahal saya juga sudah mencoba untuk terus berolahraga akhir-akhir ini, namun mengapa daya tahan tubuh saya tetap seperti ini ya?
Akhirnya, saat gejala-gejala badan yang mulai memanja itu muncul, dan karena takut akan terulangnya kejadian saya di CAMPAK-kan, saya pun memutuskan untuk beristirahat dan tidak pulang terlalu malam. Namun tetap saja, tubuh ini semakin manja. Kemarin puncaknya, dimana kepala kleyeng-kleyeng, suara berubah menjadi "oke" banget, keringat dingin terus mengucur, air di hidung terus mengucur, dan sebagainya dan sebagainya.

Sampai pada akhirnya lah, pagi ini, saat mencoba meminta pendapat mengenai rencana menggapai impian saya di kota tetangga, yang berujung pada sebuah aksi protes yang dikeluarkan oleh mama saya.
Beliau secara tidak langsung (atau mungkin sebenarnya sih secara langsung) mengatakan keberatannya akan rencana-rencana saya dalam menggapai impian tersebut. Beliau sepertinya lebih setuju apabila saya menjalankan kegiatan akademis saya sebaik mungkin bahkan sampai mengambil S2, dimana itu merupakan rencana awal saya yang memang pernah saya diskusikan dengan kedua orang tua saya tersebut.

Lantas, saya yang memang dikenal dikeluarga ini sebagai anak yang tidak mau mengalah pun segera melancarkan aksi protes balasan.
Dengan memakai argumen bahwa dulu, saat saya masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas, papa saya menyarankan agar saya aktif dalam berbagai kegiatan, karena dulu saya termasuk anak yang malas untuk ikut kegiatan ini itu, yang saya lakukan hanyalah bermain tanpa ada tujuan yang jelas, haha.

Kemudian akhirnya perdebatan pun terjadi, sampai akhirnya muncul lah sebuah perkataan dari papa saya yang membuat terdiam, dan membuat saya merenungi dan mengiyakannya dalam hati.

"Papa mama ga ngelarang kamu untuk mempunyai banyak kegiatan, tapi kamu juga harus bisa mengimbangi semuanya. Kegiatan jalan, kuliah lancar, kesehatan juga dijaga... Kalo kamu kan engga kaya gitu, kegiatannya banyak tapi kesehatan ga dijaga, kamu aja ga menyayangi badan kamu sendiri.. dan bla bla bla"

Ya, mungkin, bukan mungkin sih, memang itu benar ya.. Dan saya seharusnya tidak membalas aksi protes tersebut. Apa salahnya sih menerima kenyataan bahwa kita memang salah?
HAhAHAHhaha, dasar nana.

tau ah, pusing.

Comments

Popular posts from this blog

Kamar Baru Ku

Hore! akhirnya kamar saya kembali tersusun sebagai mana mestinya. Ada sedikit perubahan (lagi) di kamar ini. Perubahan letak kasur, meja belajar, meja tv. Haha. Hmmm, jadi kira-kira ini kali ketiga saya merubah letak-letak semua barang. Semoga kerapian kamar ini berlangsung lama. Yeah!

Lucciano Pizzichini

Seorang teman saya memasukkan sebuah link yang berisi vidio seorang anak kecil yang jago bermain gitar di umur 8 tahun. Kemudian saat menunggu vidio tersebut bisa diputar tanpa terhambat sedikitpun, saya pun melihat-lihat vidio lainnya. Kemudian saya pun meng-klik sebuah vidio dengan anak sangat lucu didalamnya . Namanya Lucciano Pizzichini , saat itu dia berumur tujuh tahun dan kalian lihat saja lah vidionya. Ahh, sangat menggemaskan sekali anak ini. Yang membuat saya tertarik adalah anak ini bisa sangat ceria di bawah panggung, dan bisa sangat tenang di atas panggung. Saya yakin dia akan menjadi musisi besar suatu hari nanti, dan saya ingin bertemu dengan dia. haha. Dan lihat! Nuansa anak-anaknya sangat tergambar pada dua gitarnya yang ditempeli sticker spongebob!

......

Mendadak tidak mau mempercayai orang lain. Bagaimana bisa percaya? Bahkan mereka tidak menghargai apa yang telah saya buat? Hanya bisa mencaci maki saja..