Skip to main content

Warna Langitku

Seorang kawan di dunia maya melemparkan pertanyaan pada publik,

Apa warna langitmu?

Kemudian kujawab, langitku biasanya berwarna biru cerah dengan gumpalan awan seputih dan sehalus kapas ditambah dengan secercah matahari yang selalu tersenyum saat menghangatkan para manusia-manusia dibumi. 

Tapi kali ini, langit itu gelap, tak ada warna biru, putih, maupun orens. Hanya tersisa hitam dalam kegelapan. mungkin, esok langitku yang biasa akan kembali lagi.

Ya, esok langitku akan kembali lagi, aku yakin itu. Gelap akan segera menyingkir dan digantikan oleh terang yang dihasilkan dari matahari yang kusayangi. Yang selalu membuatku tersenyum, walau terkadang membuatku menyipitkan mata karena sinarnya yang terlalu terang.

Comments

Popular posts from this blog

Kamar Baru Ku

Hore! akhirnya kamar saya kembali tersusun sebagai mana mestinya. Ada sedikit perubahan (lagi) di kamar ini. Perubahan letak kasur, meja belajar, meja tv. Haha. Hmmm, jadi kira-kira ini kali ketiga saya merubah letak-letak semua barang. Semoga kerapian kamar ini berlangsung lama. Yeah!

Lucciano Pizzichini

Seorang teman saya memasukkan sebuah link yang berisi vidio seorang anak kecil yang jago bermain gitar di umur 8 tahun. Kemudian saat menunggu vidio tersebut bisa diputar tanpa terhambat sedikitpun, saya pun melihat-lihat vidio lainnya. Kemudian saya pun meng-klik sebuah vidio dengan anak sangat lucu didalamnya . Namanya Lucciano Pizzichini , saat itu dia berumur tujuh tahun dan kalian lihat saja lah vidionya. Ahh, sangat menggemaskan sekali anak ini. Yang membuat saya tertarik adalah anak ini bisa sangat ceria di bawah panggung, dan bisa sangat tenang di atas panggung. Saya yakin dia akan menjadi musisi besar suatu hari nanti, dan saya ingin bertemu dengan dia. haha. Dan lihat! Nuansa anak-anaknya sangat tergambar pada dua gitarnya yang ditempeli sticker spongebob!

......

Mendadak tidak mau mempercayai orang lain. Bagaimana bisa percaya? Bahkan mereka tidak menghargai apa yang telah saya buat? Hanya bisa mencaci maki saja..