Dan ketika bayangan hitam berbentuk angka enam tersebut muncul, saya pun kehilangan kendali akan suasana hati saya.
08:58 PM
Makanya punya rumah jangan jauh-jauh. Mana ga ada kendaraan lagi, kan ngerepotin orang jadinya. -Teman
Rumah saya bisa dibilang cukup jauh dengan pusat-pusat kotanya para kaum muda. Apabila ditelusuri dengan angkutan umum, kurang lebih memakan waktu 45 - 60 menit untuk sampai ke pusat kotanya anak muda tersebut. Sedangkan apabila ditelusuri dengan motor atau mobil bisa memakan waktu 20 - 30 menit. Lalu, apa permasalahannya? Semenjak kakak saya bekerja, saya pun kehilangan orang yang biasa menjemput saya ketika saya pulang malam-malam. Saya pun cukup sungkan untuk meminta jemput kedua orang tua saya apabila memang kegiatan yang saya lakukan sampai malam tersebut tidak penting-penting amat. Seperti makan es krim atau jalan-jalan malam. Sehingga tentu saja, apabila kegiatan tersebut dilakukan sampai lebih dari jam sembilan malam, atau bahkan kalau sudah jam sembilan, saya sedikit ragu untuk naik angkutan umum. Apalagi semenjak teman saya bercerita kalau dia pernah hampir diculik. Kalian boleh berpikir, seorang Nana, hampir tidak mungkin atau tidak ada bayangan sama sekali hal tersebut terjadi pada diri saya. Tapi saya sadar betul, saya adalah wanita yang memang akan sangat rawan sekali apabila pulang malam dengan angkutan umum, sendirian. Karena itu, apabila pulang malam, saya selalu membuat orang lain kerepotan dengan harus mengantarkan saya kembali ke rumah dengan selamat.
Pada awalnya, saya tidak terlalu memusingkan hal ini. Saya selalu berusaha untuk tidak memaksa teman saya untuk mengantarkan saya pulang. Kalau memang tidak bisa, dan memang keadaannya terdesak (saya benar-benar harus pulang sendiri malam-malam) saya akan memberanikan diri naik angkutan umum. Tapi, sebisa mungkin saya menghindari hal tersebut. Salah satunya dengan menetapkan jam malam bagi saya untuk pulang dengan angkutan umum, yaitu jam sembilan malam. Lebih dari itu, saya tidak mau naik angkutan umum tersebut. Namun terkadang, dilema yang muncul adalah saat saya diajak pergi malam-malam. Dan dilema lainnya adalah saya paling tidak bisa menolak ajakan untuk main. Sehingga pada akhirnya, seperti malam ini, saat teman saya mengajak saya main, yang pada awalnya saya ragu untuk menerima tawarannya. Tapi saya tetap pergi, dengan berpikir pulang akan diantar sampai selamat.
Tapi bukan itu permasalahan intinya. Saya hanya sedang terganggu dengan sekelebat bayangan hitam yang sangat menganggu. Sekelebat pikiran mengenai apa yang diucapkan oleh teman saya itu. Sekelebat hal gelap yang membuat saya ingin berjanji pada diri saya sendiri, oke, mulai saat ini saya tidak akan pulang malam kalau saya harus merepotkan orang lain.
Pada akhirnya saya selalu akan diantarkan pulang sampai rumah kalau memang sudah malam. Karena teman-teman saya baik. Hanya, saya tetap saja merepotkan.
Entah, entah, entah. Apa saya bisa menyanggupi janji saya sendiri, atau saya akan melanggarnya seperti biasa. Entah entah entah.
(ini murni curhat)
Pada awalnya, saya tidak terlalu memusingkan hal ini. Saya selalu berusaha untuk tidak memaksa teman saya untuk mengantarkan saya pulang. Kalau memang tidak bisa, dan memang keadaannya terdesak (saya benar-benar harus pulang sendiri malam-malam) saya akan memberanikan diri naik angkutan umum. Tapi, sebisa mungkin saya menghindari hal tersebut. Salah satunya dengan menetapkan jam malam bagi saya untuk pulang dengan angkutan umum, yaitu jam sembilan malam. Lebih dari itu, saya tidak mau naik angkutan umum tersebut. Namun terkadang, dilema yang muncul adalah saat saya diajak pergi malam-malam. Dan dilema lainnya adalah saya paling tidak bisa menolak ajakan untuk main. Sehingga pada akhirnya, seperti malam ini, saat teman saya mengajak saya main, yang pada awalnya saya ragu untuk menerima tawarannya. Tapi saya tetap pergi, dengan berpikir pulang akan diantar sampai selamat.
Tapi bukan itu permasalahan intinya. Saya hanya sedang terganggu dengan sekelebat bayangan hitam yang sangat menganggu. Sekelebat pikiran mengenai apa yang diucapkan oleh teman saya itu. Sekelebat hal gelap yang membuat saya ingin berjanji pada diri saya sendiri, oke, mulai saat ini saya tidak akan pulang malam kalau saya harus merepotkan orang lain.
Pada akhirnya saya selalu akan diantarkan pulang sampai rumah kalau memang sudah malam. Karena teman-teman saya baik. Hanya, saya tetap saja merepotkan.
Entah, entah, entah. Apa saya bisa menyanggupi janji saya sendiri, atau saya akan melanggarnya seperti biasa. Entah entah entah.
(ini murni curhat)
Comments
:D
kalo gabung ke geng motor sih gampil!
:)