Dia : "mbak, mbak.."
Saya : (hanya melihat, melambaikan tangan, dan terus berjalan)
Dia : "saya mah cuma mau nanya jam aja kok.."
Saya : (hanya melihat, melambaikan tangan, dan terus berjalan)
Dia : "saya mah cuma mau nanya jam aja kok.."
Dia lagi..
Orang yang sama yang pernah memanggil saya di jalan dekat rumah saya, dan memberikan sebuah cerita kalau dia sedang mencari seseorang bernama A, namun orang tersebut tidak ada dirumah, dan dia sudah tidak ada uang untuk kembali kerumah. Karena itu, dia memanggil saya, untuk meminta belas kasihan saya untuk memberikannya sejumlah uang.
Karena itu lah tadi saya langsung melambaikan tangan, begitu menyadari siapa yang memanggil saya. Izinkan saya untuk menyebut tindakan wanita tersebut sebagai pemalakan. Terlalu kasar mungkin, tapi memang seperti itulah yang saya rasakan. Mungkin dia tidak jauh berbeda dengan orang-orang yang ada dijalanan, yang juga meminta-minta uang. Mungkin dia memang datang dari keluarga tidak mampu. Tapi apakah memang harus seperti itu caranya? Meminta belas kasihan orang lain untuk memberinya sejumlah uang untuk kebutuhan dia yang tidak jelas juga akan dia pakai untuk apa? Kenapa dia tidak berusaha untuk mendapatkan apa yang dia butuhkan? Orang lain pun, bahkan orang kaya sekalipun harus berupaya keras untuk meraih kesuksesannya. Sedangkan dia, dengan gampangnya membeberkan kisah memilukan agar orang lain mau memberikannya uang. Dan saya pernah menemui orang lain seperti wanita ini. Seorang anak kecil perempuan. Pertama saya menemuinya di PVJ, dia bercerita mengenai ibunya yang tidak pulang lebaran dan neneknya sakit dirumah, sehingga dia meminta uang berapapun. Orang yang memberinya uang akan dia balas dengan sebuah pin. Anehnya, beberapa lama setelah itu, saya ketemu lagi dengan dia di monumen unpad. Dia melakukan hal yang sama, namun kali ini karena sudah tau maksud dia mendatangi saya, saya pun memberikan lambaian yang sama seperti malam ini. Sehingga saya tidak tahu cerita apalagi yang dia ciptakan untuk membuat orang iba padanya.
Orang-orang seperti itu lah yang membuat dilema bagi saya. Tidak mau memberinya uang, tapi kasihan. Memberi uang, nanti mereka keenakan dan akan terus melakukannya tanpa berusaha apa-apa.
Entahlah, saya hanya bisa berdoa semoga mereka bisa menemukan cara lain yang lebih baik untuk menghidupi keluarga mereka dan memenuhi kebutuhan mereka.
Orang yang sama yang pernah memanggil saya di jalan dekat rumah saya, dan memberikan sebuah cerita kalau dia sedang mencari seseorang bernama A, namun orang tersebut tidak ada dirumah, dan dia sudah tidak ada uang untuk kembali kerumah. Karena itu, dia memanggil saya, untuk meminta belas kasihan saya untuk memberikannya sejumlah uang.
Karena itu lah tadi saya langsung melambaikan tangan, begitu menyadari siapa yang memanggil saya. Izinkan saya untuk menyebut tindakan wanita tersebut sebagai pemalakan. Terlalu kasar mungkin, tapi memang seperti itulah yang saya rasakan. Mungkin dia tidak jauh berbeda dengan orang-orang yang ada dijalanan, yang juga meminta-minta uang. Mungkin dia memang datang dari keluarga tidak mampu. Tapi apakah memang harus seperti itu caranya? Meminta belas kasihan orang lain untuk memberinya sejumlah uang untuk kebutuhan dia yang tidak jelas juga akan dia pakai untuk apa? Kenapa dia tidak berusaha untuk mendapatkan apa yang dia butuhkan? Orang lain pun, bahkan orang kaya sekalipun harus berupaya keras untuk meraih kesuksesannya. Sedangkan dia, dengan gampangnya membeberkan kisah memilukan agar orang lain mau memberikannya uang. Dan saya pernah menemui orang lain seperti wanita ini. Seorang anak kecil perempuan. Pertama saya menemuinya di PVJ, dia bercerita mengenai ibunya yang tidak pulang lebaran dan neneknya sakit dirumah, sehingga dia meminta uang berapapun. Orang yang memberinya uang akan dia balas dengan sebuah pin. Anehnya, beberapa lama setelah itu, saya ketemu lagi dengan dia di monumen unpad. Dia melakukan hal yang sama, namun kali ini karena sudah tau maksud dia mendatangi saya, saya pun memberikan lambaian yang sama seperti malam ini. Sehingga saya tidak tahu cerita apalagi yang dia ciptakan untuk membuat orang iba padanya.
Orang-orang seperti itu lah yang membuat dilema bagi saya. Tidak mau memberinya uang, tapi kasihan. Memberi uang, nanti mereka keenakan dan akan terus melakukannya tanpa berusaha apa-apa.
Entahlah, saya hanya bisa berdoa semoga mereka bisa menemukan cara lain yang lebih baik untuk menghidupi keluarga mereka dan memenuhi kebutuhan mereka.
Comments