Skip to main content

Kompromi

Ketika dua kepala di coba untuk dijadikan satu. Dua kepribadian dikompromikan menjadi seirama, pasti ada yang dikorbankan. Apa memangnya kompromi itu? Menekan kemauan besar sekecil-kecilnya agar pihak lain tidak terugikan? Mengesampingkan ego sejauh mungkin agar semua nya bisa "menang"? Mungkin secara kasat mata, seperti terjadi "win-win solution", meskipun secara tidak sadar tetap ada satu yang kalah dan satu yang menang.

Kompromi, hanya itu?

Dilakukan untuk menghasilkan sebuah solusi baik yang menguntungkan, benarkah seperti itu? Atau hanya penyangkalan dari sebuah hati yang berbohong? Tidak terbiasa memanipulasi perasaan mungkin akan membuat kompromi semakin sulit untuk dilakukan. Terus menerus berusaha menekan keinginan yang sangat jujur, sampai akhirnya air mata lah yang menjadi pemenangnya. 

Kompromi, tidak ada kah cara lain?

Comments

Nasrul Akbar said…
konflik oh konflik...mulai bermunculan (>w<)

Popular posts from this blog

Kamar Baru Ku

Hore! akhirnya kamar saya kembali tersusun sebagai mana mestinya. Ada sedikit perubahan (lagi) di kamar ini. Perubahan letak kasur, meja belajar, meja tv. Haha. Hmmm, jadi kira-kira ini kali ketiga saya merubah letak-letak semua barang. Semoga kerapian kamar ini berlangsung lama. Yeah!

Lucciano Pizzichini

Seorang teman saya memasukkan sebuah link yang berisi vidio seorang anak kecil yang jago bermain gitar di umur 8 tahun. Kemudian saat menunggu vidio tersebut bisa diputar tanpa terhambat sedikitpun, saya pun melihat-lihat vidio lainnya. Kemudian saya pun meng-klik sebuah vidio dengan anak sangat lucu didalamnya . Namanya Lucciano Pizzichini , saat itu dia berumur tujuh tahun dan kalian lihat saja lah vidionya. Ahh, sangat menggemaskan sekali anak ini. Yang membuat saya tertarik adalah anak ini bisa sangat ceria di bawah panggung, dan bisa sangat tenang di atas panggung. Saya yakin dia akan menjadi musisi besar suatu hari nanti, dan saya ingin bertemu dengan dia. haha. Dan lihat! Nuansa anak-anaknya sangat tergambar pada dua gitarnya yang ditempeli sticker spongebob!

......

Mendadak tidak mau mempercayai orang lain. Bagaimana bisa percaya? Bahkan mereka tidak menghargai apa yang telah saya buat? Hanya bisa mencaci maki saja..