Skip to main content
Ini adalah sebuah kisah anak perempuan yang sedang duduk menatap refleksi wajahnya di pinggir sebuah kolam. Ia melihat sosok dengan wajah amat menyedihkan dalam kolam itu. Tidak ada senyum ceria yang biasa ia berikan kepada manusia-manusia lainnya. Ia kembali mengingat seorang teman yang telah berjalan beriringan dengannya selama setahun penuh. Teman yang selalu ia cari saat ia sedang merasa kesusahan. Teman yang ia rasa menuju satu arah yang sama dengannya. Teman yang mengajarinya banyak hal. Kini mereka sudah tidak berjalan beriringan lagi. Anak perempuan itu sudah tertinggal jauh, sementara temannya terus berlari dan berlari tanpa lelahnya. Ia tidak merasa punya kekuatan untuk terus berlari, ia pun hanya duduk terdiam seolah menunggu sesuatu datang. Namun ia pun tak tahu apa yang akan datang atau apa yang ia inginkan untuk datang.

Comments

Popular posts from this blog

Kamar Baru Ku

Hore! akhirnya kamar saya kembali tersusun sebagai mana mestinya. Ada sedikit perubahan (lagi) di kamar ini. Perubahan letak kasur, meja belajar, meja tv. Haha. Hmmm, jadi kira-kira ini kali ketiga saya merubah letak-letak semua barang. Semoga kerapian kamar ini berlangsung lama. Yeah!

Lucciano Pizzichini

Seorang teman saya memasukkan sebuah link yang berisi vidio seorang anak kecil yang jago bermain gitar di umur 8 tahun. Kemudian saat menunggu vidio tersebut bisa diputar tanpa terhambat sedikitpun, saya pun melihat-lihat vidio lainnya. Kemudian saya pun meng-klik sebuah vidio dengan anak sangat lucu didalamnya . Namanya Lucciano Pizzichini , saat itu dia berumur tujuh tahun dan kalian lihat saja lah vidionya. Ahh, sangat menggemaskan sekali anak ini. Yang membuat saya tertarik adalah anak ini bisa sangat ceria di bawah panggung, dan bisa sangat tenang di atas panggung. Saya yakin dia akan menjadi musisi besar suatu hari nanti, dan saya ingin bertemu dengan dia. haha. Dan lihat! Nuansa anak-anaknya sangat tergambar pada dua gitarnya yang ditempeli sticker spongebob!

......

Mendadak tidak mau mempercayai orang lain. Bagaimana bisa percaya? Bahkan mereka tidak menghargai apa yang telah saya buat? Hanya bisa mencaci maki saja..