Skip to main content

Oh Dunia

Dan ketika listrik itu pun padam, seolah tak ada yang dapat dilakukan. Selain makan, tidur, membaca buku, dan melamun. 
Akhirnya setelah lima jam lebih, listrik itu pun menyala kembali. Jiwa yang tadinya redup karena kematian listrik itu pun kini hidup kembali. Hahaha, memang sungguh berlebihan kali ini. Tapi memang benar, semakin hari, semakin kita bergantung kepada yang namanya listrik. Padahal dulu manusia bisa hidup tanpa listrik. Namun mengapa sekarang tidak bisa? Oh listrik, oh teknologi, semakin cepat engkau maju, semakin engkau memberikan kami sebuah ketergantungan. Ya, begitulah dunia ini, semu. Namun kita tergantung akannya.

Comments

Popular posts from this blog

Kamar Baru Ku

Hore! akhirnya kamar saya kembali tersusun sebagai mana mestinya. Ada sedikit perubahan (lagi) di kamar ini. Perubahan letak kasur, meja belajar, meja tv. Haha. Hmmm, jadi kira-kira ini kali ketiga saya merubah letak-letak semua barang. Semoga kerapian kamar ini berlangsung lama. Yeah!

Lucciano Pizzichini

Seorang teman saya memasukkan sebuah link yang berisi vidio seorang anak kecil yang jago bermain gitar di umur 8 tahun. Kemudian saat menunggu vidio tersebut bisa diputar tanpa terhambat sedikitpun, saya pun melihat-lihat vidio lainnya. Kemudian saya pun meng-klik sebuah vidio dengan anak sangat lucu didalamnya . Namanya Lucciano Pizzichini , saat itu dia berumur tujuh tahun dan kalian lihat saja lah vidionya. Ahh, sangat menggemaskan sekali anak ini. Yang membuat saya tertarik adalah anak ini bisa sangat ceria di bawah panggung, dan bisa sangat tenang di atas panggung. Saya yakin dia akan menjadi musisi besar suatu hari nanti, dan saya ingin bertemu dengan dia. haha. Dan lihat! Nuansa anak-anaknya sangat tergambar pada dua gitarnya yang ditempeli sticker spongebob!

......

Mendadak tidak mau mempercayai orang lain. Bagaimana bisa percaya? Bahkan mereka tidak menghargai apa yang telah saya buat? Hanya bisa mencaci maki saja..