Skip to main content

Ji-I-En-Di-Yu-Ti

"eh, gendut! gendut! yang gendut ga boleh berenang! hahahaha.."


Hari itu hari Senin.
Saya beserta salah satu teman saya sedang menaiki tangga menuju kolam renang disalah satu pusat olahraga di tengah kota saat kemudian beberapa bocah perempuan mengeluarkan kalimat-kalimat diatas sewaktu melihat saya.

Seketika saya pun teringat dengan kenangan masa kecil saya.
Saya pernah punya teman, sebenarnya bukan teman saya, hanya orang-orang yang saya kenal namun kami sama sekali tidak pernah bermain layaknya teman.
Mereka terdiri dari, kalau saya tidak salah, kakak laki-laki dan adik perempuan. Beserta teman-temannya yang lain.
Entah mengapa, saya tidak begitu ingat, mereka cukup sering mengolok-olok fisik saya.
Ya, saya adalah anak perempuan yang dari kecil memiliki postur tubuh yang tidak ideal (baca:gendut).
Suatu hari, ketika sedang menunggu bis jemputan ke tempat ngaji, sang adik berkata "ihh, nana kayaa giniii, kalau abang sih kaya giniii... hahahhaa" Sambil menunjukkan bahasa tubuhnya dengan menggembungkan mulut dan melebarkan tubuhnya saat membicarakan saya dan kemudian mengempiskan mulut dan menyusutkan tubuhnya saat berbicara mengenai kakaknya. Saat itu, sepertinya saya sangat kesal saat mendengar ejekan bocah tersebut. Bagaimana tidak? Kakak laki-laki yang dia umpakan sebagai seorang bocah yang kurus kerontang sebenarnya adalah bocah laki-laki yang juga mempunyai postur tubuh tidak ideal. Bahkan, bocah itu lebih pendek dari saya sehingga posturnya pun jauh lebih bulat dari saya.

Celetukan bocah-bocah di kolam renang tersebut membuat saya kembali berpikir dan ya sedikit membuat saya sensitif kalau membicarakan tentang postur tubuh.
Sebegitu pentingkah penampilan fisik seseorang?
Pertanyaan tersebut yang terus menerus muncul saat saya mengingat kejadian ini.
Sebegitu hinakah orang-orang yang berbadan besar, tidak langsing tidak ramping?
Mungkin kata "hina" terkesan sangat kasar, mungkin bisa diganti dengan,
Sebegitu tidak sempurnakah orang-orang yang berbadan besar dibandingkan dengan orang-orang bertubuh langsing dan ramping?

Saya sangat tidak sependapat dengan orang-orang yang beranggapan demikian.
Bukan, bukan karena saya adalah salahsatu dari mereka.
Tapi, coba deh kalian pikir.
Apa sih hebatnya memiliki badan yang sempurna kalau hati atau jiwa atau pikiran kita tidak sesempurna badan kita?
Toh kecantikan di luar tersebut juga suatu saat akan hilang kalau kita sudah tua. Toh, kulit kencang, badan ramping, akan menjadi keriput dan tidak ramping juga kalau kita sudah menua nantinya. Apalagi kalau memang sudah waktunya, toh fisik kita yang sempurna itu juga akan kembali menjadi tanah, dan tidak ada artinya juga?

Tidak munafik, saya pun sempat terpengaruh pemikiran-pemikiran tersebut.
"Ya, orang gendut itu tidak oke"
Pernah, saya pernah beranggapan seperti itu.
Namun apabila dipikir-pikir lagi, lalu kenapaa kalau tidak oke?

Yaaa...
Tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini...
Hanya Dia lah yang sempurna..
Belajar menerima apa yang ada..

Comments

Popular posts from this blog

Potret on Vacation

Good Friends, Gr ea t H oliday! Pada hari Sabtu, 02 Agustus 2008, POTRET mengadakan hunting sekaligus liburan ke Pameungpeuk-Garut. Jangan bayangkan anak POTRET disini dengan jumlah yang sangat banyak yaa. Hanya "Perwakilan" dari POTRET saja yang ikut disini, yaitu Mbahrul, Aphiet, Andi, Rizki, Gita, dan Nana. Wah, aku cewe sendiri disini. Sebenernya sih hunting ke Pameungpeuk ini bisa dibilang rencana dadakan sih. Awalnya aku ngerencanain hunting ke Malabar. Tapi, karena 1 dan lain hal, akhirnya diputuskanlah untuk hunting ke Pameungpeuk. Kami semua janjian kumpul di McD Simpang Dago jam 05.00 WIB . Waktu aku nyampe jam 05.15 WIB, disana udah ada Mbahrul, Gita, dan Aphiet. Rizki akhirnya dateng jam 05.30 WIB. Dan, karena semua udah kumpul, akhirnya kami pun berangkat menuju Garut. Sekitar jam 8 kurang-an kami sampai di Kabupaten Garut. Pemberhentian pertama kami adalah tempat wisata Candi Cangkuang. Kami berada disana sampai jam 09.00 WIB. Tempatnya lumayan sih, ga jelek-...

Pengakuan Yang Tidak Jelas

Beberapa waktu belakangan ini, saya dihadapkan dengan pikiran teman-teman terdekat, yang menurut saya cukup dalam, serius, dan berat. Pemikiran-pemikiran itu muncul disaat kami mengadakan suatu diskusi mengenai hidup. Kemudian, saya pun berpikir. Bertanya dalam hati. Mengapa ya saya tidak pernah kepikiran tentang semua yang mereka pikirkan? Ya, tidak sedikit pun! Kebanyakan dari mereka memikirkan sesuatu yang kontradiksi. Dan banyak juga yang memikirkan tentang betapa menyedihkannya diri dia maupun orang-orang didunia ini, sebenarnya. Mereka berpikir mengenai hal-hal suram yang ada di dunia ini. Sampai kemudian, seorang teman berkata. "Kamu itu orangnya positif, kamu senang melihat kebahagiaan orang-orang disekitar kamu" Oh, ya barangkali. Saya memang lebih senang dengan segala sesuatu yang lebih berwarna dibandingkan hanya hitam-putih. Sehingga mungkin memang saya lebih memilih untuk melihat kebahagiaan orang lain dibandingkan kesedihan mereka. Namun sayangnya, kalimat itu b...

Jangan Lari!

Masalah Semua orang pasti punya masalahnya masing-masing Tinggal bagaimana cara mereka menghadapi masalah itu Akankah mereka lari? Atau mereka bertahan, dan mencoba untuk memperbaikinya Seiring berjalannya waktu, semakin dewasa kita, maka semakin banyak pula masalah-masalah yang berdatangan. Masalah yang seharusnya kita hadapi agar kita bisa belajar menjadi seseorang yang lebih kuat lagi namun sering kali secara sadar maupun tidak, kita malah menghindarinya. Pernah ga kalian merasa seperti ini? Disaat kalian disakiti atau dikecewakan oleh orang lain, kemudian kalian merasa muak atau lelah, dan ingin pergi jauh dari orang tersebut, kemudian mencari orang baru yang menurut kalian akan lebih baik dari orang yang mengecewakan tersebut. Coba cermati kemudian renungkan kalimat ini : New people are only new for a day. After that they're just people. Who will excite you, disappoint you, scare you a little bit. And when that happens, It's good for avoiding things. But, the problem is yo...