Saya berpikir, beginikah cara kamu memperlakukan orang yang sempat kamu puja-puja? Bahkan, saat belum terlalu mengenalnya pun, seolah yakin bahwa dia lah yang tepat untuk kamu. Sampai pada akhirnya kamu menyadari, dia tidak merasakan hal yang sama.
Setelah akhirnya kamu semakin tersadar akan keterburu-buruan itu kamu pun pergi seakan tidak ada sesuatu yang telah terjadi. Kamu tidak sadar, apa yang kamu tinggalkan, menyisakan luka mendalam bagi yang lain.
Well I guess It wasn't Love, It was Lusts.
Well I guess It wasn't Love, It was Lusts.
Comments