Skip to main content

Campur Aduk

Kisah Sabtu 22 November 2008

Saya kira hari ini adalah hari tersibuk saya selama beberapa bulan terakhir.
Dengan berpakaian lengkap (Kemeja, rok hitam, dan blazer) saya memulai aktivitas saya pada pukul 05.00 WIB.
Hari itu ada Praktek Diplomasi, yang merupakan acara tahunan jurusan saya, Hubungan Internasional.
Kira-kira pukul 18:30 WIB, akhirnya Prakdip pun selesai.
Lega rasanya, sekaligus juga cape.
Saat itu ada beberapa pikiran dan pertanyaan yang entah mengapa masuk ke dalam otak saya. Pertanyaan yang tidak bisa saya sebutkan disini tersebut cukup membuat saya sedikit terganggu. Ya, tapi sudah lah.. Bukan apa-apa ko.

Aktivitas saya belum berhenti sampai disitu, cuy! (hahha, gaul)
Sepulangnya dari Prakdip, saya pun harus menyusul teman-teman POTRET saya yang sedang berjualan balon dalam rangka mencari dana untuk pameran kami.
Dan yang lebih fantastisnya lagi adalah, inginkah kalian mengetahui mengenai dengan apa nana pergi menuju tempat jualan tersebut?
Ya, dengan suksesnya saya beserta rekan saya, si Boncel, berjalan kaki dari Hotel Hyatt sampai dengan Cafe Sambara. Waw, perjalanan yang cukup jauh sekali apabila ditempuh dengan jalan kaki. Hahahha.
Sesampainya di tempat jualan, badan saya sakitnya bukan main.. Pundak sakit, kaki pegal, dll. Sungguh tidak enak sekali rasanya.

Jualan balon hari itu tidak begitu asik menurut saya. Tidak begitu efektif dan tidak begitu bersemangat. Ya, kami semua kelelahan dengan aktivitas masing-masing. Dan sampai akhirnya kami memutuskan untuk menyudahi kegiatan itu.

Kemudian sampailah saya pada keadaan dilematis dimana saya tidak ada teman untuk pulang ke rumah. Hari sudah menunjukkan pukul 22.00 WIB, namun abang saya tidak bisa menjemput, begitu juga dengan mama. Dan akhirnya saya memutuskan untuk naik angkot. Ya, saya memberanikan diri untuk pulang seorang diri.
Namun, teman-teman saya yang perhatian itu pun tampak khawatir akan keputusan saya, dan akhirnya mereka mencarikan tumpangan untuk saya pulang. Pilihan jatuh kepada Dewa, seorang junior di POTRET yang juga ikut ngedanus. Lalu saya pun diantarkan ke Unpar untuk bertemu dengan Dewa.

Sesampainya di Unpar, saya sempat kebingungan untuk mencari Dewa. Dikarenakan pulsa yang memang sudah habisbisbis.. Sehingga saya pun sempat khawatir, bagaimana kalau saya ditinggal? Karena saya terlalu lama sampai Unpar? Tapi tampaknya kekhawatiran tersebut tidak terjadi. Saya pun bertemu dengan Dewa. Tapi ternyata kami tidak langsung pulang.
Kebetulan di Unpar sedang ada acara, namun karena saya tidak begitu suka dengan musik yang ada di acara tersebut, saya pun memutuskan untuk duduk sendiri, menunggu Dewa di bangku Windtunnel.

Kesepian.
Itulah yang saya rasakan saat itu.
Mungkin saja saya bisa lebih menikmati acara itu apabila ada teman-teman saya disana.
Namun kenyataannya, mereka tidak ada. Dan saya sendiri.
Ya, saya hanya bisa mengingat kejadian-kejadian membahagiakan yang terjadi di WT dan memimpikan agar kejadian itu bisa terulang kembali. ;p

Tapi tiba-tiba, salah satu teman saya yang bernama Sarah, muncul ke permukaan. Dan akhirnya saya pun menunggu Dewa bersama dia. Suasana hati saya pun mulai membaik.
Suasana hati saya pun kian membaik saat saya melihat sosok yang memang ingin saya temui. Haha. Saya hanya melihatnya dari jauh, namun saya tersenyum geli didalam hati, melihat tingkahnya. Ya, perasaan ini akan semakin asoi apabila satu lagi keinginan saya dapat terwujud.

Saya ingin melihat bintang-bintang yang indah itu bertaburan di angkasa.
Dan, WAW!
Impian itu terwujud!
Saya melihat nya diantara segumpal kabut hitam.
Dia seolah-olah berdiri tegap disana dan membuat saya ingin menyapanya.
Semua keinginan itu pun terwujud dengan mudahnya.
Bahkan, impian tersebut di hiasi dengan embel-embel adanya bunga-bunga indah yang bermekaran diatas awan yang gelap itu.

Terbayar sudah rasa lelah itu.
Perasaan saya pada akhirnya campur aduk.
Cape, Sedih, Kesepian, Bingung, dan Bahagia.
Tapi lebih banyak yang bahagianya...

:)

Comments

dheaditya's said…
ehm..
saya hanya bisa tersenyum membaca semua ini.

btw dewa emang baik bgt yia
nanti saya cium..
sasabibi said…
siapa na yang bisa bikin makin asoi? :P
Anonymous said…
wooooooooowwww
Ariana Hayyulia said…
dhea : yayayyayayaa...
hahahaha


bibi : dia adalahhhhhhhhhhhhhhh....
jeng jeng jeng...
yang pasti bukan bibi... huahahahhahaa...
bcanda ah bii...
;p

bang randi : knp bang?

Popular posts from this blog

Kamar Baru Ku

Hore! akhirnya kamar saya kembali tersusun sebagai mana mestinya. Ada sedikit perubahan (lagi) di kamar ini. Perubahan letak kasur, meja belajar, meja tv. Haha. Hmmm, jadi kira-kira ini kali ketiga saya merubah letak-letak semua barang. Semoga kerapian kamar ini berlangsung lama. Yeah!

Lucciano Pizzichini

Seorang teman saya memasukkan sebuah link yang berisi vidio seorang anak kecil yang jago bermain gitar di umur 8 tahun. Kemudian saat menunggu vidio tersebut bisa diputar tanpa terhambat sedikitpun, saya pun melihat-lihat vidio lainnya. Kemudian saya pun meng-klik sebuah vidio dengan anak sangat lucu didalamnya . Namanya Lucciano Pizzichini , saat itu dia berumur tujuh tahun dan kalian lihat saja lah vidionya. Ahh, sangat menggemaskan sekali anak ini. Yang membuat saya tertarik adalah anak ini bisa sangat ceria di bawah panggung, dan bisa sangat tenang di atas panggung. Saya yakin dia akan menjadi musisi besar suatu hari nanti, dan saya ingin bertemu dengan dia. haha. Dan lihat! Nuansa anak-anaknya sangat tergambar pada dua gitarnya yang ditempeli sticker spongebob!

......

Mendadak tidak mau mempercayai orang lain. Bagaimana bisa percaya? Bahkan mereka tidak menghargai apa yang telah saya buat? Hanya bisa mencaci maki saja..