Abis pulang dari lanjutan workshopnya Rossa, ngeliat bulan yang ga lagi bersembunyi dibalik awan gelapnya, langsung saja mengambil tripod dan aboy beserta lensa pinjeman yang kebetulan masih nongkrong di meja belajar saya, dan "cekrek" terfotolah sang bulan.
Saat melihat foto diatas ini, mungkin si bang henri berkata, "ah, boring banget" .
Ya, seems like everybody has this picture. Ini adalah sebuah foto yang sudah umum sekali ditangkap oleh fotografer-fotografer lain diluar sana.
Lalu, kalo begitu mengapa kamu memotretnya?
Sang pikiran saya yang mulai mengambil bagian dalam hidup saya ini pun bertanya.
Karena saya pun masih belum tahu, apa yang sebenarnya ingin saya dalami.
Saya masih memotret sesuatu yang saya lihat indah.
Sama seperti saya melihat dunia ini. Yang saya lihat, atau mungkin yang hanya ingin saya lihat adalah keindahannya, saya tidak begitu memperdulikan hal-hal selain keindahan ini.
Begitu pula dengan cara saya memotret.
Saya memotret apa yang terlihat di depan saya.
Saya jarang sekali memikirkan apa yang ingin saya sampaikan dalam foto saya.
Oleh karena itulah, semenjak workshop Rossa berakhir, saya pun semakin jarang memotret.
Bahkan ketika semua teman-teman saya yang mengikuti workshop semakin semangat untuk mendapatkan foto-foto yang mereka inginkan, saya hanya bisa terpaku dalam kebingungan saya.
Saya masih mencoba mencari, apa yang sebenarnya saya inginkan? apa hasrat saya? apa mimpi saya? apa yang mau saya cari?
Saya terus mencari hal yang mau saya cari.
Comments