Skip to main content

Mengubur Mimpi dan Angan

Ketika pada akhirnya ada mimpi dan angan yang akan terkubur.
Ego yang tak lagi perlu didengar.
Harapan orang lain yang harus segera diwujudkan.
Hati dan pikiran yang tak tahu kemana harus diarahkan.

Ini bukan tentang hidupnya sendiri.
Tentu saja ini juga tentang orang lain.
Orang di sekeliling yang membutuhkan tenaga mudanya.
Kalau bukan dia, tak tahu siapa lagi yang bisa.

Berkorban ternyata memang bukan perihal yang mudah.
Sesekali hati dan pikiran ini menjerit.
Meminta pertolongan agar ada yang bisa membimbingnya.
Mencari pijakan kuat di mana dia dapat berdiri.
Dan tak tergoyah kembali.

Comments

Popular posts from this blog

Kamar Baru Ku

Hore! akhirnya kamar saya kembali tersusun sebagai mana mestinya. Ada sedikit perubahan (lagi) di kamar ini. Perubahan letak kasur, meja belajar, meja tv. Haha. Hmmm, jadi kira-kira ini kali ketiga saya merubah letak-letak semua barang. Semoga kerapian kamar ini berlangsung lama. Yeah!

Lucciano Pizzichini

Seorang teman saya memasukkan sebuah link yang berisi vidio seorang anak kecil yang jago bermain gitar di umur 8 tahun. Kemudian saat menunggu vidio tersebut bisa diputar tanpa terhambat sedikitpun, saya pun melihat-lihat vidio lainnya. Kemudian saya pun meng-klik sebuah vidio dengan anak sangat lucu didalamnya . Namanya Lucciano Pizzichini , saat itu dia berumur tujuh tahun dan kalian lihat saja lah vidionya. Ahh, sangat menggemaskan sekali anak ini. Yang membuat saya tertarik adalah anak ini bisa sangat ceria di bawah panggung, dan bisa sangat tenang di atas panggung. Saya yakin dia akan menjadi musisi besar suatu hari nanti, dan saya ingin bertemu dengan dia. haha. Dan lihat! Nuansa anak-anaknya sangat tergambar pada dua gitarnya yang ditempeli sticker spongebob!

......

Mendadak tidak mau mempercayai orang lain. Bagaimana bisa percaya? Bahkan mereka tidak menghargai apa yang telah saya buat? Hanya bisa mencaci maki saja..