Skip to main content

First Job

Pada suatu siang nan sangaaaattttttttttttttttt indah, aku ditawari sebuah pekerjaan yang... yaaa, lumayan lah yaa..
Saya ditawari untuk memback-up Mbahrul mendokumentasikan acara launching sebuah cafe.
Saat Mbahrul menyebutkan nama cafe itu, saya sempat ragu juga.
Waduh, jangan-jangan tempat dugem lagi.. idihh, males banget kalo iya mah kan yaa.. Trus dia meyakinkan kalo cafe itu ya kaya cafe biasa aja.. bukan tempat dugem-dugem gtu..

Ya udah, saya pun mendesak beliau untuk menanyakan pada orang yang menawarkan pekerjaan ini untuk memastikan, itu tu tempat apa. Dan katanya tempatnya bukan tempat dugem ko, tapi semacam Lounge gtu.
Ya ya ya ya ya, tapi saya masih ragu, kemudian mbahrul dan dhea pun mulai mencontohkan seperti apa tepatnya yang dinamakan "Lounge" ini. Sampai kemudian, saya memutuskan untuk mengambil tawaran ini. Yaa, lumayanlah.. Bayarannya bisa buat beli Pizza yang ukuran medium, hahaa.. tapi masih rada kurang denggg.. ;p

Lalu kemudian kami berbincang mengenai kostum.
Mbahrul pun berkata,
"Na.. Pake baju yang rapi yaa"
Kemudian perbincangan mengenai rapi pun dimulai sampai akhirnya saya mengambil kesimpulan rapi yang seperti apa yang dibilang sama Mbahrul.
Rapi yang formil. Begitu kesimpulan saya saat itu. Saya berkesimpulan seperti itu karena saya tidak diperbolehkan memakai sepatu Converse warnawarni saya yang sudah membutut.
Ya sudah, karena ingin mencoba untuk menjadi seorang Profesional dalam sebuah pekerjaan, saya pun menuruti "kerapihan" itu.
Dan saya memakai pakaian yang benar-benar rapi - beserta sepatunya - yang benar-benar jarang sekali saya gunakan selain untuk acara yang benar-benar formil.

Saya dan Mbahrul pun janjian di McD Simpang agar kami bisa pergi bareng. Karena saya tidak tau dimana tempatnya.
Hahahahaha, ketebak ga apa yang terjadi??
Yaa, saya amat sangat salah kostum!!
Paraaahhh..
Mbahrul pun ga seformil yang saya bayangkannnn..
Dia masih nyantei-nyantei ajaa bajunyaa..
Huuff.. Kepanikan pun mulai menyelimuti saya.
Namun tetap saya coba untuk hilangkan dengan pikiran-pikiran positif seperti,

Yaaa, mungkin memang harus rapi.. Namanya juga launching cafe baru.. Ada pejabat nya lagi, pasti emang harus rapi laahh..
Si pak pejabat juga pasti pake baju rapi lah yaaa...

Hahaahaa, namun pikiran positif itu segera tercoret dalam pikiran saya saat saya menginjakkan kaki saya di "Cafe" itu.
Waw.. Sangat berbeda dengan yang saya bayangkan..
Tempat ini lebih bisa dideskripsikan sebagai sebuah Bar. Begitu yang dikatakan Mbahrul.
Ya memang, sangat berbeda sekali dengan tempat-tempat yang dicontohkan Dhea dan Mbahrul tadi.

Tempat itu tidak seterang yang saya bayangkan.
Sangat remang-remang, bahkan bisa dikatakan gelap.
Dan saya sangat tidak suka berada di tempat seperti itu.
Acara itu tidak seformil yang saya bayangkan.
Bahkan ternyata bukan sebuah "launching" melainkan kampanye si Pejabat tersebut.
Orang-orang yang datang pun benar-benar orang-orang yang bukan - saya - banget.
Huuuuffff...

I was trying to, but i think i'm not ready to be a professional.

Saya masih belum bisa untuk menyaman-nyamankan diri saya ditempat yang memang saya tidak nyaman.
Hasil jepretan saya pun akhirnya tidak lebih dari 50 foto. Bahkan kurang.
Yaa, pelajaran buat saya. Dan buat mbahrul juga mungkin..
Haha.

Buat saya, agar lebih selektif dalam mengambil pekerjaan. Cari tahu dulu situasi dan kondisi yang sebenar-benarnya.
Buat mbahrul, agar lebih selektif dalam mengajak partner kerja untuk tempat-tempat seperti itu.

Haahaa.. ternyata malamku tak seindah siangku.. ;p
Tapi, cukup mendapat pengalaman yang berharga untuk pekerjaan pertama saya.


Love,
Nana

Comments

dheaditya's said…
This comment has been removed by a blog administrator.
wahahahahah ! ini tohhh ceritanya ...ckckckck makanya ajak2 hehe

Popular posts from this blog

Potret on Vacation

Good Friends, Gr ea t H oliday! Pada hari Sabtu, 02 Agustus 2008, POTRET mengadakan hunting sekaligus liburan ke Pameungpeuk-Garut. Jangan bayangkan anak POTRET disini dengan jumlah yang sangat banyak yaa. Hanya "Perwakilan" dari POTRET saja yang ikut disini, yaitu Mbahrul, Aphiet, Andi, Rizki, Gita, dan Nana. Wah, aku cewe sendiri disini. Sebenernya sih hunting ke Pameungpeuk ini bisa dibilang rencana dadakan sih. Awalnya aku ngerencanain hunting ke Malabar. Tapi, karena 1 dan lain hal, akhirnya diputuskanlah untuk hunting ke Pameungpeuk. Kami semua janjian kumpul di McD Simpang Dago jam 05.00 WIB . Waktu aku nyampe jam 05.15 WIB, disana udah ada Mbahrul, Gita, dan Aphiet. Rizki akhirnya dateng jam 05.30 WIB. Dan, karena semua udah kumpul, akhirnya kami pun berangkat menuju Garut. Sekitar jam 8 kurang-an kami sampai di Kabupaten Garut. Pemberhentian pertama kami adalah tempat wisata Candi Cangkuang. Kami berada disana sampai jam 09.00 WIB. Tempatnya lumayan sih, ga jelek-...

Pengakuan Yang Tidak Jelas

Beberapa waktu belakangan ini, saya dihadapkan dengan pikiran teman-teman terdekat, yang menurut saya cukup dalam, serius, dan berat. Pemikiran-pemikiran itu muncul disaat kami mengadakan suatu diskusi mengenai hidup. Kemudian, saya pun berpikir. Bertanya dalam hati. Mengapa ya saya tidak pernah kepikiran tentang semua yang mereka pikirkan? Ya, tidak sedikit pun! Kebanyakan dari mereka memikirkan sesuatu yang kontradiksi. Dan banyak juga yang memikirkan tentang betapa menyedihkannya diri dia maupun orang-orang didunia ini, sebenarnya. Mereka berpikir mengenai hal-hal suram yang ada di dunia ini. Sampai kemudian, seorang teman berkata. "Kamu itu orangnya positif, kamu senang melihat kebahagiaan orang-orang disekitar kamu" Oh, ya barangkali. Saya memang lebih senang dengan segala sesuatu yang lebih berwarna dibandingkan hanya hitam-putih. Sehingga mungkin memang saya lebih memilih untuk melihat kebahagiaan orang lain dibandingkan kesedihan mereka. Namun sayangnya, kalimat itu b...

Jangan Lari!

Masalah Semua orang pasti punya masalahnya masing-masing Tinggal bagaimana cara mereka menghadapi masalah itu Akankah mereka lari? Atau mereka bertahan, dan mencoba untuk memperbaikinya Seiring berjalannya waktu, semakin dewasa kita, maka semakin banyak pula masalah-masalah yang berdatangan. Masalah yang seharusnya kita hadapi agar kita bisa belajar menjadi seseorang yang lebih kuat lagi namun sering kali secara sadar maupun tidak, kita malah menghindarinya. Pernah ga kalian merasa seperti ini? Disaat kalian disakiti atau dikecewakan oleh orang lain, kemudian kalian merasa muak atau lelah, dan ingin pergi jauh dari orang tersebut, kemudian mencari orang baru yang menurut kalian akan lebih baik dari orang yang mengecewakan tersebut. Coba cermati kemudian renungkan kalimat ini : New people are only new for a day. After that they're just people. Who will excite you, disappoint you, scare you a little bit. And when that happens, It's good for avoiding things. But, the problem is yo...