Skip to main content

Dari Sebuah Kabar

Mimpi ini tidak pernah mati.
Itulah yang seharusnya terjadi.
Semakin hari bisa berapi-api.
Karena dia lah yang mematikan sepi.
Namun ketika muncul resah dalam hati,
Berikanlah pertanyaan pada diri,
Apakah memang ini mimpi yang dinanti?

Ini bukan lagi perihal romansa, namun tetap menyangkut asa dan rasa.
Datang lagi sebuah kabar, dari yang sudah lama tidak bercengkrama.
Kota ini akan kembali ditinggalkan, demi sebuah mimpi yang tak kunjung pudar.
Jaraknya memang tidak terlalu jauh, namun setiap manusia yang memutuskan untuk pergi ke sana, seolah tidak pernah kembali.
Hanya kembali, di saat mereka benar-benar melepaskan semua yang telah digenggam di dalam kota yang penuh akan hiruk pikuk manusia itu.

Lantas tercetus sebuah pertanyaan, "haruskah mengikuti langkah mereka?"

Comments

Popular posts from this blog

Kamar Baru Ku

Hore! akhirnya kamar saya kembali tersusun sebagai mana mestinya. Ada sedikit perubahan (lagi) di kamar ini. Perubahan letak kasur, meja belajar, meja tv. Haha. Hmmm, jadi kira-kira ini kali ketiga saya merubah letak-letak semua barang. Semoga kerapian kamar ini berlangsung lama. Yeah!

Lucciano Pizzichini

Seorang teman saya memasukkan sebuah link yang berisi vidio seorang anak kecil yang jago bermain gitar di umur 8 tahun. Kemudian saat menunggu vidio tersebut bisa diputar tanpa terhambat sedikitpun, saya pun melihat-lihat vidio lainnya. Kemudian saya pun meng-klik sebuah vidio dengan anak sangat lucu didalamnya . Namanya Lucciano Pizzichini , saat itu dia berumur tujuh tahun dan kalian lihat saja lah vidionya. Ahh, sangat menggemaskan sekali anak ini. Yang membuat saya tertarik adalah anak ini bisa sangat ceria di bawah panggung, dan bisa sangat tenang di atas panggung. Saya yakin dia akan menjadi musisi besar suatu hari nanti, dan saya ingin bertemu dengan dia. haha. Dan lihat! Nuansa anak-anaknya sangat tergambar pada dua gitarnya yang ditempeli sticker spongebob!

......

Mendadak tidak mau mempercayai orang lain. Bagaimana bisa percaya? Bahkan mereka tidak menghargai apa yang telah saya buat? Hanya bisa mencaci maki saja..