Skip to main content

Melawan Mimpi Buruk

Mimpi itu kembali menghantui tidur lelapku. Cukup buruk, bahkan sangat buruk untuk kembali kuingat. Dia bangkit dari kematiannya, oh pernahkah kalian bermimpi yang lebih buruk dari kebangkitan seseorang dari kematiannya? Baru kali ini, sahut pikiran menjawab pertanyaanku sendiri. Aku bahkan tidak mengerti mengapa mimpi buruk itu datang menghampiri tidurku lagi. Sudah lama aku tidak memikirkan kenangan itu, sudah lama kubuang jauh ditempat yang tidak bisa digapai oleh bahkan orang tertinggi didunia sekalipun. Namun hanya karena sebuah bunga tidur yang baunya sudah tidak menyenangkan lagi, kenangan lama itu kembali mengisi ruang kosong dipikiranku. 

Jangan berharap aku akan menceritakan kembali tentang apa kenangan itu, karena bahkan yang kuingat hanyalah itu adalah kenangan buruk yang mampu membuatku menjadi lebih kuat. Bahkan inti ceritanya saja sudah aku lupakan. Untuk apa kuingat? Toh aku sudah berhasil mengambil kesimpulan dari segala kisah yang pernah terukir didalam hidup yang sangat aku sayangi ini. 

Yang ingin kusampaikan adalah aku tahu bahwa dia tahu kalau kau masih memerhatikannya, hanya saja kau terlalu pengecut untuk mengakui kebenarannya. Berlindung dibalik tameng yang tampak kuat diluarnya, padahal begitu rapuh kau dibalik tameng itu. Beberapa pertolongan yang dulu kau tolak, dimana mereka? Tak bisa dan tak akan lagi kau temukan. Karena bagi mereka, lebih baik menolong orang yang memang bisa menghargai orang lain dan tidak hanya mau terkukung dalam pikiran buruknya sendiri. Dan kau akan marah, oh ya, itu bukti bahwa kau memang pengecut yang naif yang hanya akan merangkai kata untuk melakukan pembenaran atas kejahatan yang telah engkau lakukan. Terbaca sekali visimu, membuat orang terlena dengan kepolosan dan pengalaman hidupmu yang pahit. Sayang, aku, dia, juga mereka, sudah tak sebodoh dahulu, bahkan untuk bermimpi bisa menyentuh kami, jangan pernah sekali-sekali kau coba, karena kau hanya akan terbakar dalam api kemaluanmu.

Dariku untuk kau mimpi burukku.

Comments

Popular posts from this blog

Kamar Baru Ku

Hore! akhirnya kamar saya kembali tersusun sebagai mana mestinya. Ada sedikit perubahan (lagi) di kamar ini. Perubahan letak kasur, meja belajar, meja tv. Haha. Hmmm, jadi kira-kira ini kali ketiga saya merubah letak-letak semua barang. Semoga kerapian kamar ini berlangsung lama. Yeah!

Lucciano Pizzichini

Seorang teman saya memasukkan sebuah link yang berisi vidio seorang anak kecil yang jago bermain gitar di umur 8 tahun. Kemudian saat menunggu vidio tersebut bisa diputar tanpa terhambat sedikitpun, saya pun melihat-lihat vidio lainnya. Kemudian saya pun meng-klik sebuah vidio dengan anak sangat lucu didalamnya . Namanya Lucciano Pizzichini , saat itu dia berumur tujuh tahun dan kalian lihat saja lah vidionya. Ahh, sangat menggemaskan sekali anak ini. Yang membuat saya tertarik adalah anak ini bisa sangat ceria di bawah panggung, dan bisa sangat tenang di atas panggung. Saya yakin dia akan menjadi musisi besar suatu hari nanti, dan saya ingin bertemu dengan dia. haha. Dan lihat! Nuansa anak-anaknya sangat tergambar pada dua gitarnya yang ditempeli sticker spongebob!

......

Mendadak tidak mau mempercayai orang lain. Bagaimana bisa percaya? Bahkan mereka tidak menghargai apa yang telah saya buat? Hanya bisa mencaci maki saja..