Skip to main content

Pesan Sang Hujan

Did we get too tight or let the mystery puzzle reveal itself?
Now that you have other plans we were even closer than I could tell
But I'm not crying
Familiar with these strange realities

How does the moon shine?
How does the wind howl?
I can't defy it
It's nothing to do with me
It's just another dead end mystery

I'm not crying
I'm not crying

When the late, last caustic days approach somebody so immaculate
Rain will pour and violins may sound from rooftops that touch the sky
But I'm not crying
To terms with such a trying destiny

How does the moon shine?
How does the wind howl?
I can't defy it
Now everyone suggests getting some sleep
As if that's gonna solve a dead end mystery

I'm not sleeping
I'm not sleeping
I'm not sleeping

(Sondre Lerche - Dead End Mystery)

Ketika kembali aku pikirkan apa yang salah selama ini. Apa yang terus menerus membuatku merindukan mentari yang masih dapat kutemui setiap saat aku bangun pagi. Sore ini hujan membisikkan jawaban dari pertanyaanku.

“Kamu merindukan sang waktu."

Aku terdiam memikirkannya. Mungkin benar apa yang dikatakan hujan, aku sangat merindukan waktu disaat mentari berpijar begitu terangnya. Ketika dia menghangatkan tubuhku dan melindungi ku dari niat jahat sang hujan. Dulu dia selalu ada untuk ku. Kemudian, musim pun berganti. Kali ini giliran hujan yang diperbolehkan Tuhan untuk menebarkan tetesan airnya kepada umat manusia yang ada di bumi ini. Termasuk untuk ku. Sang mentari tidak bersembunyi sepenuhnya, dia masih cukup sering memancarkan sinarnya kepadaku. Tapi aku melihatnya seperti hanya sekedar mengintip ku. Dia tidak lagi bisa mendekatiku, tidak lagi bisa menghangatkan dan menjagaku dari dinginnya air hujan.

“Aku ingin sekali melihat mentari bersinar terang kembali, tanpa ditutupi awan-awan hitam, tidak juga dihalangi hujan yang terus menerus meneteskan airnya ke bumi.”

“Berhentilah bermimpi. Mau seberapa besar kamu kerahkan usahamu untuk mengembalikan waktu itu, hanya kekecewaan yang akan kau raih. Waktu tidak dapat kamu putar ulang. Tidak akan ada hal yang sama persis yang dapat terjadi kembali di waktu yang berbeda.”

“Begitulah manusia, ketika kalian diberikan waktu oleh Tuhan, kalian seringkali menyianyiakannya. Kalian tidak menjaga waktu sebaik-baiknya, sehingga ketika waktu yang diberikan telah habis, kalian pun akan seperti kebakaran jenggot. Mengerahkan segala upaya untuk mengembalikan waktu, mencoba membuat sesuatu yang serupa dengan apa yang pernah terjadi. Padahal, kalian tidak akan pernah bisa melakukannya. Ketika kalian mulai menyadari hal tersebut, kalian pun kemudian menyalahkan Tuhan kalian atas apa yang terjadi. Terus mempertanyakan, mengapa hal itu menimpa kalian. Yang kemudian kalian lakukan hanyalah mengeluh, tanpa berusaha memperbaiki sikap kalian terhadap waktu.”

Aku masih mendengarkan bisikan hujan yang semakin lama semakin kencang terdengar ditelingaku.

“Bagaimana agar kami bisa bersikap baik terhadap waktu?”

“Jagalah dia sebaik-baiknya. Gunakan dia sebaik mungkin, ambil segala kesempatan yang ia berikan padamu. Maka dengan itu kamu akan banyak belajar, dan banyak mengetahui hal-hal yang belum kamu ketahui mengenai segala hal, termasuk sang mentari”

“Mungkin saja sebenarnya sang mentari pun merindukan waktu-waktu yang pernah ia lalui bersama kamu. Waktu yang indah itu tak akan pernah bisa terulang, tapi kamu mungkin bisa membuat waktu yang lebih indah dari yang pernah ada. Percaya dan terus berusahalah”

Comments

Gita P Djausal said…
Ini dibilang nana banget karena only nana yang ngerti. hahaha.

Waktu tidak akan kembali. Apa yang terjadi tidak akan bisa terulang.

Jadikan waktu perhiasan dalam hidup. Warnai seperti yang kau mau. Hidup hanya sekali, kita tidak membutuhkan penyesalan tak berarti.

Popular posts from this blog

Jangan Lari!

Masalah Semua orang pasti punya masalahnya masing-masing Tinggal bagaimana cara mereka menghadapi masalah itu Akankah mereka lari? Atau mereka bertahan, dan mencoba untuk memperbaikinya Seiring berjalannya waktu, semakin dewasa kita, maka semakin banyak pula masalah-masalah yang berdatangan. Masalah yang seharusnya kita hadapi agar kita bisa belajar menjadi seseorang yang lebih kuat lagi namun sering kali secara sadar maupun tidak, kita malah menghindarinya. Pernah ga kalian merasa seperti ini? Disaat kalian disakiti atau dikecewakan oleh orang lain, kemudian kalian merasa muak atau lelah, dan ingin pergi jauh dari orang tersebut, kemudian mencari orang baru yang menurut kalian akan lebih baik dari orang yang mengecewakan tersebut. Coba cermati kemudian renungkan kalimat ini : New people are only new for a day. After that they're just people. Who will excite you, disappoint you, scare you a little bit. And when that happens, It's good for avoiding things. But, the problem is yo...

Pengakuan Yang Tidak Jelas

Beberapa waktu belakangan ini, saya dihadapkan dengan pikiran teman-teman terdekat, yang menurut saya cukup dalam, serius, dan berat. Pemikiran-pemikiran itu muncul disaat kami mengadakan suatu diskusi mengenai hidup. Kemudian, saya pun berpikir. Bertanya dalam hati. Mengapa ya saya tidak pernah kepikiran tentang semua yang mereka pikirkan? Ya, tidak sedikit pun! Kebanyakan dari mereka memikirkan sesuatu yang kontradiksi. Dan banyak juga yang memikirkan tentang betapa menyedihkannya diri dia maupun orang-orang didunia ini, sebenarnya. Mereka berpikir mengenai hal-hal suram yang ada di dunia ini. Sampai kemudian, seorang teman berkata. "Kamu itu orangnya positif, kamu senang melihat kebahagiaan orang-orang disekitar kamu" Oh, ya barangkali. Saya memang lebih senang dengan segala sesuatu yang lebih berwarna dibandingkan hanya hitam-putih. Sehingga mungkin memang saya lebih memilih untuk melihat kebahagiaan orang lain dibandingkan kesedihan mereka. Namun sayangnya, kalimat itu b...

Potret on Vacation

Good Friends, Gr ea t H oliday! Pada hari Sabtu, 02 Agustus 2008, POTRET mengadakan hunting sekaligus liburan ke Pameungpeuk-Garut. Jangan bayangkan anak POTRET disini dengan jumlah yang sangat banyak yaa. Hanya "Perwakilan" dari POTRET saja yang ikut disini, yaitu Mbahrul, Aphiet, Andi, Rizki, Gita, dan Nana. Wah, aku cewe sendiri disini. Sebenernya sih hunting ke Pameungpeuk ini bisa dibilang rencana dadakan sih. Awalnya aku ngerencanain hunting ke Malabar. Tapi, karena 1 dan lain hal, akhirnya diputuskanlah untuk hunting ke Pameungpeuk. Kami semua janjian kumpul di McD Simpang Dago jam 05.00 WIB . Waktu aku nyampe jam 05.15 WIB, disana udah ada Mbahrul, Gita, dan Aphiet. Rizki akhirnya dateng jam 05.30 WIB. Dan, karena semua udah kumpul, akhirnya kami pun berangkat menuju Garut. Sekitar jam 8 kurang-an kami sampai di Kabupaten Garut. Pemberhentian pertama kami adalah tempat wisata Candi Cangkuang. Kami berada disana sampai jam 09.00 WIB. Tempatnya lumayan sih, ga jelek-...