Terengah-engah aku mengatur nafasku. Kakiku terasa gemetar, dadaku sesak, keringatku berjatuhan. “Aku tidak sanggup lagi” begitu pikiranku berkata. Seketika tubuh ini semakin lemas, ingin rasanya aku menjatuhkan diri ke tanah yang basah ini, namun hati tiba-tiba menguatkan sang pikiran “Ini belum seberapa, kamu pasti bisa melewatinya. Jangan menyerah disini, jalanmu masih sangat panjang”. Aku naikkan pandanganku, kini aku tepat melihat kedepan, jalanan kosong yang terlihat sangat dingin membuatku semakin bergelisah. “Aku bisa melakukannya, ya mungkin aku bisa, tapi aku membutuhkan seorang teman untuk memberiku kekuatan. Tolonglah, tolonglah aku”. Ada butiran-butiran air hangat yang mengalir deras ke pipi. Aku putus asa, apa lagi yang harus aku lakukan? Seingatku sudah segala upaya kulakukan untuk mendapatkan kehangatan di bulan November ini, tapi apa yang kudapat? Semuanya dingin, bahkan terkesan beku. Seperti jari yang mati rasa, aku tidak bisa merasakan apa-apa. Bahuku bergetar sa...
Buaian Kata Penikmat Mimpi