Skip to main content

Aku Penjual Ikan

Malam kemarin, tepatnya hari kamis tanggal 18 Juni 2009, saya di"tampar" cukup keras oleh seorang teman.

Tamparan yang membuat si cengeng nana ini kembali mengeluarkan air matanya.
Tamparan yang membuat si penjual ikan ini (kembali) bingung akan dirinya sendiri.
Tamparan yang membuat si keras kepala ini (kembali) resah dengan segala yang sudah terjadi dan mungkin akan terjadi.
Tamparan itu benar-benar membuatnya terus dan terus tanpa berhenti berpikir mengenai dirinya.

Ah, nana.

Ada suatu kekhawatiran terbesar saya malam itu. Yang membuat saya menyesal telah melemparkan topik yang menjadi boomerang buat saya. Kekhawatiran akan sebuah pertanyaan yang juga telah disampaikan oleh teman saya yang lain dalam sebuah blognya.
Kekhawatiran mengenai, "Jika saya begini, apakah kita masih berteman?".
Bukan, bukan saya mempertanyakan hal itu secara gamblangnya bukan.
Tapi lebih ke pemikiran, kalau kalian semua tau, saya sebenarnya seperti itu.
Pemikiran saya yang sedemikian kekanak-kanakannya, pemikiran yang sangat mementingkan diri sendiri, apakah kalian akan bisa menerimanya? Ataukah kalian jadi memiliki suatu pandangan tertentu mengenai saya?
Ya, ribet emang jadi si Tipe 6 dalam enneagram, tipe pencemas. Segala dicemasin, bahkan hal yang kalau mood saya bagus, dan logika saya lagi berjalan, tidak ingin saya cemaskan. Namun kecemasan selalu datang saat mood saya bergerak dari atas menuju bawah. Aw.

Kemudian, akhirnya saat pagi ini saya online, dan membuka blog ini untuk melihat komen di postingan sebelumnya, saya pun tersenyum dengan mata sedikit berkaca-kaca. Tepatnya ketika saya membaca komen dari Aulia Fitrisari, yang bertuliskan :

If i told you things i did before
told you how i used to be
would you go along with someone like me
if you knew my story word for word
had all of my history
would you go along with someone like me

i did before and had my share
it didn't lead nowhere
i would go along with someone like you
it doesn't matter what you did
who you were hanging with
we could stick around and see this night through
usually when things has gone this far
people tend to disappear
no one will surprise me unless you do

i can tell there's something goin' on
hours seems to disappear
everyone is leaving i'm still with you

it doesn't matter what we do
where we are going too
we can stick around and see this night through

and we don't care about the young folks
talkin' 'bout the young style
and we don't care about the old folks
talkin' 'bout the old style too
and we don't care about their own faults
talkin' 'bout our own style
all we care 'bout is talking
talking only me and you


Ya, saya harus mendobrak kekhawatiran saya! Saya harus bisa meyakinkan diri saya, bahwa kalian-kalian semua yang sayang sama saya, tulus menyayangi saya. Walaupun saya seperti ini dan seperti itu. Walaupun saya adalah seorang penjual ikan yang masih mementingkan dirinya sendiri. Begitu juga sebaliknya. Saya harus belajar lebih tulus dalam menyayangi orang lain. Saya harus bisa menerima kekurangan-kekurangan mereka apa adanya. Sekalipun dengan kekurangan tersebut, saya merasa bahwa saya tersakiti.

Dan mulai saat ini, saya juga harus mulai untuk berhenti menyalahkan diri saya apabila sesuatu terjadi dengan tidak semestinya. INGAT, everything happens for a reason. Ya, saatnya berubah. Kalau tidak dimulai dari sekarang, kapan lagi? Ayo keluar dari zona amanmu! Karena kamu tidak akan tau sampai kamu yang mencari tau sendiri, ada apa dibalik zona amanmu. Mungkin sesuatu yang buruk menanti, atau bahkan mungkin sesuatu yang sangat menarik dan menyenangkan yang menanti. Yayayaya, percaya bahwa kamu bisa. Ayo ayo.

Dan selalu ingat bahwa perubahan butuh proses. Dan, ya perubahan itu suatu waktu akan datang, hanya saja kita perlu sabar untuk menantinya. Menanti dengan usaha tentunya.
:)

Terimakasih lagi kepada semua teman yang masih berada di sekeliling saya, walaupun kalian mungkin juga sudah sangat tahu dan merasakan kepenjual-ikanan saya..

:)

Comments

Gita P Djausal said…
siapa na yang nampar?

parah banget... nampar nana...

tumben nana bercerita sedikit perputar dan banyak memunculkan istilah yang membutuhkan pengartian lebih.

nice thought!

Popular posts from this blog

Jangan Lari!

Masalah Semua orang pasti punya masalahnya masing-masing Tinggal bagaimana cara mereka menghadapi masalah itu Akankah mereka lari? Atau mereka bertahan, dan mencoba untuk memperbaikinya Seiring berjalannya waktu, semakin dewasa kita, maka semakin banyak pula masalah-masalah yang berdatangan. Masalah yang seharusnya kita hadapi agar kita bisa belajar menjadi seseorang yang lebih kuat lagi namun sering kali secara sadar maupun tidak, kita malah menghindarinya. Pernah ga kalian merasa seperti ini? Disaat kalian disakiti atau dikecewakan oleh orang lain, kemudian kalian merasa muak atau lelah, dan ingin pergi jauh dari orang tersebut, kemudian mencari orang baru yang menurut kalian akan lebih baik dari orang yang mengecewakan tersebut. Coba cermati kemudian renungkan kalimat ini : New people are only new for a day. After that they're just people. Who will excite you, disappoint you, scare you a little bit. And when that happens, It's good for avoiding things. But, the problem is yo...

Pengakuan Yang Tidak Jelas

Beberapa waktu belakangan ini, saya dihadapkan dengan pikiran teman-teman terdekat, yang menurut saya cukup dalam, serius, dan berat. Pemikiran-pemikiran itu muncul disaat kami mengadakan suatu diskusi mengenai hidup. Kemudian, saya pun berpikir. Bertanya dalam hati. Mengapa ya saya tidak pernah kepikiran tentang semua yang mereka pikirkan? Ya, tidak sedikit pun! Kebanyakan dari mereka memikirkan sesuatu yang kontradiksi. Dan banyak juga yang memikirkan tentang betapa menyedihkannya diri dia maupun orang-orang didunia ini, sebenarnya. Mereka berpikir mengenai hal-hal suram yang ada di dunia ini. Sampai kemudian, seorang teman berkata. "Kamu itu orangnya positif, kamu senang melihat kebahagiaan orang-orang disekitar kamu" Oh, ya barangkali. Saya memang lebih senang dengan segala sesuatu yang lebih berwarna dibandingkan hanya hitam-putih. Sehingga mungkin memang saya lebih memilih untuk melihat kebahagiaan orang lain dibandingkan kesedihan mereka. Namun sayangnya, kalimat itu b...

Potret on Vacation

Good Friends, Gr ea t H oliday! Pada hari Sabtu, 02 Agustus 2008, POTRET mengadakan hunting sekaligus liburan ke Pameungpeuk-Garut. Jangan bayangkan anak POTRET disini dengan jumlah yang sangat banyak yaa. Hanya "Perwakilan" dari POTRET saja yang ikut disini, yaitu Mbahrul, Aphiet, Andi, Rizki, Gita, dan Nana. Wah, aku cewe sendiri disini. Sebenernya sih hunting ke Pameungpeuk ini bisa dibilang rencana dadakan sih. Awalnya aku ngerencanain hunting ke Malabar. Tapi, karena 1 dan lain hal, akhirnya diputuskanlah untuk hunting ke Pameungpeuk. Kami semua janjian kumpul di McD Simpang Dago jam 05.00 WIB . Waktu aku nyampe jam 05.15 WIB, disana udah ada Mbahrul, Gita, dan Aphiet. Rizki akhirnya dateng jam 05.30 WIB. Dan, karena semua udah kumpul, akhirnya kami pun berangkat menuju Garut. Sekitar jam 8 kurang-an kami sampai di Kabupaten Garut. Pemberhentian pertama kami adalah tempat wisata Candi Cangkuang. Kami berada disana sampai jam 09.00 WIB. Tempatnya lumayan sih, ga jelek-...